Wakili Milineal Ra Latif Layak Pimpin Ketua PPP Jatim

Muhammad Baidhowi atau Gus Dowi

Sidoarjo, Bhirawa
Potensi suara generasi Z dan milineal menjadi sasaran empuk sejumlah partai politik termasuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam gelaran Pemilu 2024.

Suara Gen Z dan Generasi Milenial pada Pemilu 2024 jumlahnya diperkirakan sekitar 60 persen dari total suara pemilih. PPP seharusnya secara sadar dan menyiapkan strategi khusus untuk mencapai target tersebut, termasuk dalam memilih pemimpinnya agar diterima mereka.

Demikian dikatakan Muhammad Baidhowi SAg warga Sidoarjo yang menjadi anggota Dewan Pakar PPP Jatim saat di hubungi (5 /6) lalu.

Dijelaskan Gus Dhowi biasa dia dipanggil, Pemilih di Pemilu 2024 sekitar 60 persen adalah generasi muda yang terdiri dari Gen Z sebanyak 24 persen, dan sisanya Generasi Milenial. Gen Z itu baru pertama kali ikut dalam Pemilu dan generasi milenial yang kedua kali ikut pemilu.

“R Abdul Latif Amin Imron atau Ra Latif sangat layak memimpin PPP JawaTimur mewakili generasi muda tersebut,” katanya.

Dijelaskan Gus Dhowi, Ra Latif usia belum genap 40 tahun, maka jika Dia mempimpin PPP Jatim kesan PPP sebagai partai orang tua lambat laun akan hilang di pemilu 2024.

Soal jam terbang pengalaman Ra Latif sudah tidak bisa diragukan lagi, karena dia sudah menjadi Ketua DPC PPP Kabupaten Bangkalan hampir 2 Periode, Wakil Pimpinan DPRD, dan sekarang menjabat Bupati Bangkalan.

“Di JawaTimur merupakan basisnya Nahdlatul Ulama (NU), maka Dia bisa dijadikan pemersatu dalam membesarkan PPP Jatim untuk kembali ke NU sebagai salah satu Fusi pendiri PPP. Selain pengurus PWNU Jatim, Ra Latif juga cicit Syaichona M Kholil Bangkalan Gurunya Ulama di Indonesia Khususnya di JawaTimur,” ungkapnya.

Dia mengatakan, untuk mencapai target menggaet sebanyak-banyak suara Gen Z dan milenial, di internal PPP sudah seharusnya berisikan anak muda berusia 25 tahun, tapi pemimpin yang disiapkan tidak jauh dari itu. Di NU saja generasi mudanya tergabung di PMII, IPPNU, IPNU, Fatayat, GP Ansor yang sebagian besar mengikuti jejak para kyainya dan melihat siapa pemimpin partai.

Kader PPP Jatim sudah kangen dengan PPP yang dekat dengan Kyai, Pesantren, santri dan NU. ” Saya yakin Insyaallah Ra Latif bisa mengembalikan itu semuanya,” katanya.

“Hampir semua pondok besar di jawatimur berguru ke Buyutnya Ra Latif, artinya nasab keilmuan para kyai di JawaTimur sambung ke Bangkalan. Jika hal ini dibangun PPP dengan baik semua bisa menyatukan warga Jawa Timur, para Kyai, Pesantren, para santri. Paling tidak meraka bisa menerima dengan baik Ra Latif jika memimpin PPP Jatim,” pungkasnya. [ach]

Tags: