Wali Kota Probolinggo Berharap Peran LKK Dirasakan Manfaatnya

Pembinaan LKK di kecamatan Wonoasih.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkot Probolinggo, Bhirawa.
Kelurahan Sumber Taman mengadakan Sosialisasi Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK), di halaman Kantor Kelurahan Sumber Taman, Kecamatan Wonoasih. Sosialisasi dihadiri 100 peserta yang terdiri dari LKK Kelurahan Sumber Taman, yaitu ketua RT/RW, Tim Penggerak PKK kelurahan, kader posyandu, karang taruna dan LPM. Acara ini juga dihadiri Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin.
“Maksud dan tujuan adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada RT/RW dan lembaga-lembaga yang ada di kelurahan seperti mengelola administrasi dan memanfaatkan teknologi dengan baik.” jelas Yusuf, Lurah Sumber Taman, Selasa (11/10).
Saat memberikan arahannya dalam giat tersebut, wali kota berharap agar lembaga kemasyarakatan khususnya yang berada di Kelurahan Sumber Taman untuk selalu berperan aktif dalam menjadi garda terdepan masyarakat.

“Karena LKK ini betul-betul bisa mewujudkan langkah bersama, berdampingan dengan kebijakan Pemkot dan berhadapan dengan masyarakat langsung ya dari tingkat kelurahan ini. Dari PKK, Posyandu, RT/RW, LPM Karang Taruna harus mempunyai komitmen bersama demi kemajuan dan kemaslahatan masyarakat,” jelas orang nomor satu Kota Probolinggo tersebut.

Habib Hadi juga mengungkapkan bahwa anggota LKK juga seharusnya menghindari sifat acuh tak acuh karena tugas dan fungsinya begitu luar biasa.

“Jadi pesan saya selain ada kegiatan pembinaan LKK ini tentunya harus punya progres langkah yang pasti untuk kehadiran LKK di lingkungan masing-masing betul-betul dirasakan manfaat oleh masyarakat,” ucapnya.

Habib Hadi juga mengimbau untuk para peserta LKK bisa mengajak warganya untuk tidak takut memeriksakan kesehatannya. Saat ini 97% warga Kota Probolinggo telah terdaftar dalam program UHC BPJS Kesehatan.

“Saya minta kepada bapak ibu LKK Kelurahan Sumber Taman mensosialisasikan, menyampaikan kepada warganya untuk memanfaatkan program pelayanan kesehatan gratis,” tuturnya.

Disinggung masalah vaksin meningitis yang sempat langka, Probolinggo mendapat relokasi vaksin meningitis dari Surabaya. Sabtu (8/10), sebanyak 3 ribu dosis vaksin meningitis datang. Namun, Minggu (9/10), vaksin itu langsung habis.

Tiga ribu dosis vaksin Meningitis itu sampai di kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Probolinggo. Vaksin itu direlokasi dari Surabaya lantaran banyaknya permintaan untuk jamaah yang hendak umrah.

Hal ini diungkapkan Koordinator Substansi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah pada KKP Kelas II Probolinggo dr Solihah menjelaskan, stok vaksin meningitis memang sempat kosong. Tidak hanya di Indonesia, bahkan di seluruh dunia.

“Mulai 15 September di KKP Probolinggo sudah kosong,” terangnya saat ditemui di kantor yang berada di Jl Ikan Tengiri, Keluahan/Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Lantaran lama kosong dan permintaan banyak, akhirnya pihaknya mengusulkan pengadaan vaksin meningitis ke kementerian. Akhirnya, KKP Probolinggo mendapatkan relokasi dari Surabaya sebanyak 3 ribu dosis. Namun, karena permintaan yang tinggi, 3 ribu dosis itu langsung habis dalam sehari.

“Memang permintaan vaksin meningitis di Jawa paling banyak. Untuk tiga ribu dosis vaksin itu sudah habis. Kami distribusikan ke seluruh wilayah KKP Probolinggo. Meliputi Malang hingga Banyuwangi,” tandasnya.

Rencananya, menurut dr Solihah, minggu kedua bulan Oktober akan datang lagi vaksin meningitis. Bila tidak ada perubahan, KKP Probolinggo akan mendapat jatah 8 ribu dosis. Namun, menurutnya, bukan hanya KKP Probolinggo yang akan dapat suplai vaksin meningitis. Sejumlah klinik dan rumah sakit penyedia juga disuplai.

“Tentunya disuplai dengan jumlah berbeda. Sehingga dimungkinkan delapan ribu dosis itu tidak langsung habis dalam sehari seperti yang terjadi saat relokasi 3 ribu dosis dari Surabaya kemarin,” imbuhnya.

Hingga kini belum diketahui apa penyebab kelangkaan vaksin meningitis. Dokter Solihah memprediksi, salah satu faktornya yakni akibat Covid-19 tahun kemarin.

“Prediksinya akibat Covid kemarin ya. Semuanya sibuk memproduksi vaksinasi Covid. Sehingga belum memproduksi vaksin meningitis lantaran saat itu juga tidak ada jamaah yang berangkat haji dan umrah. Setelah dibuka kembali, rupanya permintaan membeludak,” taambahnya.(wap.hel)

Tags: