Warga Kota Batu Minum Air Tercemar e-Coli

Beberapa petugas PDAM memasang alat ukur tekanan air dalam pipa di saluran PDAM.

Beberapa petugas PDAM memasang alat ukur tekanan air dalam pipa di saluran PDAM.

Kota Batu, Bhirawa
Air yang diminum warga kota Batu ternyata masih ada yang belum memenuhi kelayakan karena ada sebagian yang tercemar bakteri Escherichiae Coli (E-Coli). Hal ini berdasarkan hasil penelitian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu dalam 2 tahun terakhir.
Dalam tahun 2015 ini, Dinkes juga masih menemukan bakteri E-Coli dalam  air bersih yang dikonsumsi warga kota wisata tersebut. Baik itu air bersih yang bersumber dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Batu maupun air yang berasal dari Himpunan Penduduk dan Pemakai Air Minum (HIPPAM) yang dikelola pihak desa.
Walaupun bakteri E-Coli tidak mematikan, namun bakteri ini bisa menyebabkan penyakit diare dan hepatitis. Bahkan dalam jumlah kandungan bakteri E-Coli tertentu bisa menyebabkan keracunan makanan.
Temuan bakteri E-Coli tersebut didapatkan dari hasil uji sampling air bersih di 50 titik, yaitu 14 sampling dari pipa PDAM Kota Batu dan sisanya 36 titik dari pipa HIPPAM.
“Hasil uji lab menunjukkan bahwa mayoritas masih mengandung bakteri E-Coli,” ungkap Sekretaris Dinkes, Sri Raharti, kepada wartawan, Rabu kemarin (21/10).
Dijelaskan, pengambilan sampling untuk jaringan PDAM dilakukan di wilayah Junrejo 5 titik dan wilayah Batu sebanyak 9 titik. Sedangkan untuk HIPPAM diambil 11 titik di kecamatan Batu, 16 titik di kecamatan Bumiaji dan sisanya 9 titik di kecamatan Junrejo.
“Kami sengaja menurunkan tim untuk menguji kelayakan air bersih yang dikonsumsi warga. Karena air merupakan kebutuhan utama dan sekaligus bisa mempengaruhi derajad kesehatan warga masyarakat Kota Batu,” tutur Sri Raharti.  Oleh karena itu, kegiatan pengujian kelayakan air bersih ini dilakukan secara rutin sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit, khususnya diare dan hepatitis. Atas temuan tersebut, Dinkes merekomendasikan kepada penyedia air bersih dalam hal ini PDAM dan HIPPAM untuk menyediakan air bersih yang bebas bakteri E-Coli. Dan secara rutin menguji kelayakan air minum yang dijual ke masyarakat. Apalagi kandungan bakteri E-Coli pada air bersih ini sudah ditemukan Dinkes sejak 2013 dan sampai saat ini masih saja mengandung bakteri yang bersumber dari kotoran manusia dan hewan tersebut.
Sementara itu Kepala Bagian Teknis PDAM Kota Batu Muhammad Yusuf menampik temuan tersebut. Sebab berdasarkan hasil uji laboratorium, air bersih PDAM tidak ditemukan adanmya pencemaran. Uji laboratorium tersebut  dilakukan 6 bulan sekali dan bekerja sama dengan Jasa Tirta Malang.
“Hasilnya bagus dan tidak ada kandungan bakteri E-Coli. Jadi air bersih yang kita salurkan ke pelanggan layak dan baik untuk dikonsumsi masyarakat,” bantah Yusuf. Dikatakan, pemeriksaan uji laboratorium dilakukan sebagai upaya menjaga kualitas air bersih PDAM dan sekaligus untuk memberikan rasa nyaman bagi pelanggan. [sup]

Tags: