Warga Tuban Beralih ke Daging Ayam Potong

Para pedagang daging ayam di pasar baru tuban yang mendapat berkah dari mahalnya daging sapi sepekat terakhir. (Khoirul Huda/bhirawa)

Para pedagang daging ayam di pasar baru tuban yang mendapat berkah dari mahalnya daging sapi sepekat terakhir. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Mahalnya harga daging sapi di pasaran yang saat ini mencapai Rp105.000/Kg dari semula Rp 80.000 hingga Rp95.000/Kg, membuat sejumlah konsmuen daging sapi beralih membeli daging ayam. Hal tersebut menjadi berkah tersendiri bagi pedagang ayam lantaran menjadi pelarian sejumlah konsumen daging sapi selama tingginya harga daging sapi brapa hari terakhir imbas dari boikot pedagang daging di Jakarta. “Banyak yang membeli daging ayam, tumben sekali mungkin karena harga daging yang sekarang mahal mas,” kata Mariyam pedagang daging ayam di pasar Baru Tuban (11/8).
Disampikan juga, tidak hanya ibu rumah tangga yang membeli daging ayam, sejumlah pemilik warung juga menambah jumlah pembelian lantaran sebagian pedagang sudah tidak menjual olahan daging sapi diwarung mereka karena harganya tidak terjangkau. “Pemilik warung langganan saya juga membeli ayam lebih banyak, kata mereka sejak kemarin sudah tidak menjual masakan daging sapi karna harganya mahal,” terang Maryam.
Saat ini harga daging ayam potong dipasar Rp32.000/Kg, harga ayam kampung Rp49.000. harga dua jenis daging ayam tersbut tidak mengalami perubahan meski permintaan cukup tinggi. Sejumlah pembeli mengaku, harga daging ayam yang lebih terjangkau menjadi pilihan-nya. Selain itu, dirinya juga tidak terlalu sering mengkonsumsi dagig sapi, lantaran sebelum ada kenaikan pun harga komuditi tersebut sudah cukup mahal untuk dijangkau masyarakah menengah.
“Biasanya juga jarang mas, paling kalau beli daging sapi yang biasa bukan yang murni, itu juga gak mesti, apalagi sekarang diberita-berita itu harganya mahal, mending ayam saja lebih terjangkau,” Kata Novi salah sati ibu ibu rumah tangga saat dikonfirmasi bhirawa. [hud]

Tags: