32 CPMI Diberangkatkan ke Korsel

Kadisnakertrans Jatim Sigit Priyanto saat berfoto bersama 32 CPMI yang diberangkatkan ke Korea Selatan.

Pemprov Jatim, Bhirawa.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur melepas dan memberangkatkan 32 calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ke Korea Selatan untuk bekerja di Samsung Heavy Industries. Keberangkatan ke 32 CPMI melalui PT Intersolusi Indonesia, pada Senin, (6/5).

Kegiatan tersebut dihadiri Asisten Konsultan Kedutaan Korea Selatan, Lee Kyeong Youn beserta PT Intersolusi Indonesia, selain itu juga hadir Kabid Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja, Purwanti Utami, Kepala UPT Balai Latihan Kerja Surabaya, Sunarya dan Kepala UPT Pelayanan dan Perlindungan Tenaga Kerja (P2TK), Sumali.

Sebelumnya Disnakertrans Jatim melalui UPT BLK Surabaya telah memberikan pelatihan para CPMI, agar mengasah skill di bidang pengelasan selama 3 bulan terakhir (mulai Januari – April 2024).

“Akhirnya kita dapat melepas ke-32 calon PMI yang telah lulus skiill test, untuk bekerja di Korea Selatan,” kata Kadisnakertrans Jatim Sigit Priyanto di Ruang Wawasan, Kantor Disnakertrans Jatim, Jl Dukuh Menanggal, Kota Surabaya, Jumat (3/5).

Setelah mengikuti pelatihan, lanjut Sigit, 32 peserta CPMI akan ditempatkan langsung di Samsung Heavy Industries Korea Selatan dengan visa E-7 dan kontrak kerja 2 tahun. Peserta akan bekerja sebagai fitter dengan gaji basic 2.832.670 won atau sekitar Rp 30.000.000 – Rp 33.000.000.

Penempatan PMI asal Jatim ini berkontribusi cukup tinggi dalam mengurangi pengangguran bahkan kemiskinan. Berdasarkan data Sisko BP2MI TAHUN 2023, tercatat penempatan PMI asal Jawa Timur sebanyak 68.069 orang.

Korea Selatan rupanya menjadi negara penempatan favorit keempat di Jawa Timur setelah Hongkong, Taiwan dan Malaysia. Sebagai catatan, PMI asal Jawa Timur yang bekerja di Korea Selatan di tahun 2022 sebanyak 2.624 orang (5,11%), sedangkan di tahun 2023 sebanyak 3.067 orang (4,51%),” jelasnya.

Kadisnakertrans Jatim juga berpesan beberapa hal pada CPMI yang diberangkatkan ke Korea Selatan. Pertama, jangan berangkat ke luar negeri sebelum siap 5 hal yaitu siap dokumen, siap keterampilan, siap fisik dan mental, siap bahasa, dan siap pengetahuan negara tujuan.

Pesan lainnya yaitu, jika bekerja ke luar negeri membutuhkan perjuangan yang luar biasa. jauh dari keluarga, hidup sendiri di negara orang memerlukan ketahanan mental yang luar biasa. karena itu, tidak mudah menyerah jika ada kendala dan kesulitan selama bekerja di negara orang, tidak mudah patah semangat dan patah arang, dan tetap berkepala dingin dalam menyelesaikan segala permasalahan.

“Jika ada masalah, jangan mengambil upaya dan langkah yang melanggar aturan yang ada, baik aturan di Indonesia maupun aturan di negara penempatan yaitu Korea Selatan,” kata Sigit.

Pesan berikutnya, Sigit juga menekankan agar PMI tetap menjalin komunikasi baik dengan keluarga di sini maupun dengan sesama PMI yang sama-sama bekerja di Korea Selatan.

“Bergaullah dengan baik bersama warga sekitar tempat anda bekerja. Yang terakhir, tetap menyimpan nomor-nomor penting yang bisa dihubungi andaikata terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tandasnya.

“Tetaplah semangat, pelihara selalu tekad dan motivasi diri untuk bekerja dengan baik di Korea Selatan. disiplin dan tata krama yang baik menjadi modal utama perilaku yang baik dan menjadi ciri khas warga Jawa Timur selama berada di negara lain. Hal itu juga yang membuat PMI asal Jawa Timur banyak disukai oleh negara-negara penempatan. Di masa-masa sekarang dan ke depan, kalian semua bukan lagi sebagai pekerja migran tapi berprofesi sebagai pekerja global. Semangat pejuang untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomI keluarga, “from zero to hero”,” pungkasnya.

Sebelumnya, Asisten Konsultan Kedutaan Korea Selatan, Lee Kyeong Youn menyampaikan selamat pada 32 CPMI yang telah berhasil lulus dan segera diberangkatkan ke Korea Selatan, “Kalau sudah di Samsung Heavy Industries, saya sudah tidak bisa bantu karena semuanya (PMI) harus berjuang dari diri mereka sendiri, agar bisa bekerja dengan sebaik baiknya di Samsung Heavy Industries,” ujarnya.

Menyatakan kesiapannya untuk berangkat untuk bekerja di Korea Selatan. Supadi (36) mengatakan kalau dirinya bersama kawan lainnya siap karena sudah banyak skill dan lainnya yang telah diperoleh. “Saya menerima banyak hal dari pelatihan yang ada di Disnakertrans Jatim melalui UPT BLK Surabaya, dan itu cukup, sisanya harus dilalui di Korea Selatan,” katanya.

Terkait antisipasi shock ketika berada di Korea Selatan, Panggah Pambudi (28) l menyampaikan harapan tidak akan shock karena sebelumnya semuanya sudah ditempa langsung oleh orang Korea saat pelatihan di UPT BLK Surabaya. [rac.gat]

Rate this article!
Tags: