910 Ha Lahan Petani Sampang Terancam Kering

Warga antre untuk mendapatkan air bersih. [nurkholis/bhirawa]

Warga antre untuk mendapatkan air bersih. [nurkholis/bhirawa]

Sampang, Bhirawa
Memasuki musim kemarau kali ini, mengancam kekeringan pada 910 hektare (ha) lahan pertanian di Kabupaten Sampang. Mengingat lahan sawah hanya mengandalkan sistem tadah hujan, sehingga sangat tergantung pada air hujan untuk mengairi khususnya tanaman padi.
Kepala Bidang (Kabid) Teknik di Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dispertan) Sampang, Suyono menjelaskan, selama ini para petani masih mengandalkan pada musim hujan untuk bercocok tanam, karena sebagian besar lahan pertanian belum tersentuh air irigasi, sehingga musim kemarau cukup berpengaruh terhadap kualitas tanaman.
“Seharusnya petani jangan menanam padi dalam kondisi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini. Karena tidak bisa mengandalkan air irigasi yang tidak berfungsi optimal, sehingga tanaman padi yang sudah terlanjur ditanam mengering akibat kekurangan pasokan air,” jelas Suyono, dihubungi Selasa (28/7).
Di sisi lain, lanjut dia, jika menanam tembakau cukup berisiko juga karena cuaca yang tidak dapat diprediksi. Padahal pada Bulan Juli ini seharusnya sudah memasuki musim hujan, tapi sampai saat ini masih belum ada tanda-tanda hujan akan turun. “Para petani bimbang, mau menanam tembakau takutnya malah hujan turun, sebaliknya apabila menanam padi tidak ada pasokan air untuk mengairi sawah,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, ia memaparkan, ada sembilan kecamatan yang terkena dampak kekeringan, antara lain Kecamatan Camplong, Jrengik, Torjun, Kecamatan Kota Sampang, Banyuates, Sokobanah dan Kecamatan Ketapang. “Wilayah paling parah mengalami kekeringan adalah Kecamatan Jrengik, tercatat ada 342 ha lahan pertanian yang tidak dapat ditanami,” paparnya.
Untuk mengantisipasi agar dampak kekeringan tidak semakin meluas, pihaknya telah mengupayakan memberikan bantuan berupa pompa air kepada para petani. Agar tanaman padi yang sudah terlanjur ditanam tidak mati kekeringan.  “Kita mencatat ada beberapa lahan tanaman padi milik petani yang terkena kekeringan, sebagian masih bisa diatasi dengan mengunakan mesin pompa air,” pungkasnya. [lis]

Tags: