Anindya Rahmadhani, Duta Bahasa Jatim 2022 dari Probolinggo

Anindya (kiri) bersama sejumlah bocah saat bermain engklek. Sama dengan permainan engklek pada umumnya, hanya saja, Anindya mengimplementasikan Trigatra Bangun Bahasa dalam permainan tradisional tersebut. [wiwit agus pribadi]

Harumkan Nama Kota Probolinggo, Dinobatkan sebagai Duta Bahasa Jawa Timur
Kota Probolinggo, Bhirawa
Anindya statusnya masih mahasiswa. Dara asal Kota Probolinggo ini terpilih menjadi Duta Bahasa (Dubas) Jatim 2022 pekan lalu. Dia mengimplementasikan Trigatra Bangun Bahasa melalui kolaborasi kemampuan teknologi digital dan budaya lokal.
Anindya adalah sapaan akrabnya. Nama lengkapnya adalah Anindya Rizky Rahmadhani. Saat ditemui, dia tengah asik dengan anak-anak yang bermain engklek di Jalan Gubernur Suryo Kota Probolinggo, Senin (13/6). Sama dengan permainan engklek pada umumnya. Hanya saja, Anindya mengimplementasikan Trigatra Bangun Bahasa dalam permainan tradisional tersebut.
Permainan engklek cukup mudah dipahami dengan alat alat yang sederhana. Namun mampu menciptakan kebahagiaan dan kebersamaan yang sempurna. Engklek dimainkan dengan membentuk pola kotak-kotak disertai angka-angka 1 sampai 9 yang diukir di atas sebuah aspal atau tanah. Di dalam permainan engklek itu, Anindya mengkolaborasikan dengan literasi bahasa.
“Bagi pemain yang gagal, harus menjawab model pertanyaan dan tantangan yang telah disiapkan. Seperti halnya pertanyaan apakah bahasa Jawa dari kalimat Good Morning? Atau coba nyanyikan lagu Rek Ayo Rek. Jadi dalam permainan itu, mengimplementasikan Trigatra Bangun Bahasa,” kata Anindya.
Trigatra bangun bahasa adalah situasi negara Indonesia berupa kondisi masyarakat berbangsa yang multibahasa atau multilingual. Sebuah kondisi yang ril dengan negara Indonesia. Anindya menceritakan, dirinya menjadi Duta Bahasa Jatim tahun 2022, setelah mengikuti seleksi di tingkat Jatim. Sebelumnya, dia memang mendaftar ke Balai Bahasa Provinsi Jatim, untuk ikut dalam ajang pemilihan Duta Bahasa tahun 2022.
Sebelum masuk finalis, ada hampir 100 peserta yang mendaftar. Dirinya juga harus melewati seleksi tes wawancara. Tes itu berisikan tentang pengetahuan budaya, pengetahuan Trigatra Bangun Bahasa, dan tentang Bahasa Inggris. “Alhamdulillah, setelah masuk finalis, bisa terpilih sebagai Duta Bahasa 2022 Jatim,” ungkap putri kelahiran Denpasar, 9 November 2002 itu.
Setelah dirinya masuk finalis 10 besar, diungkapkan Anindya, ada tahapan dirinya membuat kegiatan literasi. Kebetulan, dirinya sudah memiliki kegiatan yang diterapkan untuk menciptakan literasi dengan nama kegiatan KOLASI. Kepanjangan dari Kolaborasi Edukasi Wujudkan Literasi Bergengsi. Nah, Anindya mengkolaborasikannya melalui permainan engklek, yang di dalamnya ada tantangan-tantangannya berkaitan dengan Trigrata Bangun Bahasa.
“Trigrata Bangun Bahasa itu mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing. Nah, saya implementasikan Trigrata Bangun Bahasa itu dalam permainan tradisional engklek,” ungkap mahasiswa semester II Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Surabaya.
Anindya mengungkapkan, duta bahasa itu bukan sejauh mana dan seberapa bahasa daerah yagn dikuasai. Tetapi, Duta Bahasa itu bagaimanapun harus mengutamakan Bahasa Indonesia. Tidak meninggalkan bahasa daerah. Namun harus beradaptasi dengan kemajuan dan perkembangan melalui menguasai bahasa asing.
“Nah, kegiatan dan konsep implementasikan Trigrata Bangun Bahasa itu dalam permainan tradisional engklek pernah saya terapkan pada anak-anak di lingkungan rumah di Asabri (Kota Probolinggo),” ungkap putri pasangan Bambang Agus Purwanto dan Maya Haryono itu.
Sejauh ini dikatakan Anindya, program KOLASI itu dibentuk dengan tujuan untuk memberdayakan anak-anak usia dini lebih tepatnya kalangan TK, SD hingga SMP untuk meningkatkan pengetahuan dan edukasi. Dengan model kolaborasi antara literasi digital dengan permainan tradisional khas Jawa Timur. “Semua itu kami buat dalam makalah, karya tulis dan presentasikan dalam pemilihan Duta Bahasa Jatim,” terang juara I pemilhan Kang Yuk 2019 Kota Probolinggo itu.
Anindya Rizky Rahmadhani, dinobatkan sebagai Duta Bahasa Jawa Timur 2022. Sebelum sampai pada babak penobatan, Anindya yang tinggal di Perumahan Gubernur Suryo itu berhasil menyingkirkan puluhan peserta lain yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di wilayah Jawa Timur.
Dea, -ia akrab disapa, mengawali perjalanannya sebagai Duta Bahasa Jawa Timur 2022 dengan mengumpulkan berkas pendaftaran ke Balai Bahasa Jawa Timur. Berbagai tahapan tes pun dilalui sampai pada akhirnya ia menjadi salah satu finalis yang terpilih untuk mengikuti kegiatan karantina penobatan.
Dea bercerita, tampil di atas panggung adalah passion-nya. Dan itu berlangsung sejak ia lepas Sekolah Dasar (SD). Ia bahkan mengikuti ajang model atau fashion demi menyalurkan hobi tersebut. Hobi itu berkembang menjadi keinginan untuk mempelajari public speaking, yang diakuinya, pada awalnya dipelajari secara otodidak dari internet, relasi dan berbagai pengalaman fashion yang digeluti.
Alumni SMAN 1 Probolinggo itu juga pernah mengikuti ajang pemilihan Kang Yuk Kota Probolinggo 2019 dan keluar sebagai pemenangnya. Tak hanya itu, perempuan cantik itu juga pernah mengikuti Gadis Sampul di tahun 2020. Dan sempat menjadi finalis Raka Raki Jatim di tahun 2020.
Ia menuturkan, dukungan dari kedua orang tuanyalah yang membuatnya makin bersemangat. Ia mengaku senang dan bangga akan prestasi yang diraihnya. Ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantunya selama proses penobatan berlangsung.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak, terutama keluarga, atas dukungannya selama ini. Nggak nyangka, modal nekat dengan waktu yang begitu mepet dan sempat salah informasi, nama saya justru keluar sebagai pemenangnya. Padahal teman-teman lain rasanya lebih jago, apalagi mereka berasal dari kota besar di Jawa Timur,” ungkapnya.
Sebagai seorang Duta Bahasa, Dea menjadi mitra kerja Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur dalam memasyarakatkan penggunaan bahasa Indonesia yang tertib. Selain itu, dalam waktu dekat ia akan melenggang ke ajang pemilihan Duta Bahasa Nasional. “Aku mau maju ke (ajang pemilihan) Duta Bahasa Nasional tiga bulan lagi. Doain ya,” pintanya.
Dea berpesan pada generasi muda Probolinggo untuk tak takut bermimpi dan selalu bersemangat dalam meraih prestasi sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing serta terus menginspirasi.
“Jangan takut bermimpi, dan semangat dalam meraih prestasi. Serta terus menginspirasi masyarakat melalui minat dan bakat kalian,” tuturnya. Ajang pemilihan duta bahasa merupakan sebuah ajang pemilihan figur generasi muda yang bertugas untuk mengampanyekan dan menyosialisasikan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar,” tandasnya. [wiwit agus pribadi]

Tags: