Antusias Tinggi, Kadin Kota Batu Perpanjang Gebyar Omah Duren

Masyarakat nampak antusias untuk bisa menikmati durian di Gebyar Omah Duren Kota Batu, Senin (20/2).

Kota Batu, Bhirawa.
Antusias warga dan wisatawan yang tinggi terhadap gelar Gebyar Omah Duren di Jl Imam Bonjol Kota Batu mendesak panitia untuk memperpanjang festival buah durian ini.

Tingginya animo masyarakat terhadap acara ini membuat perputaran uang yang terjadi di satu tiitik penjualan durian ini mencapai Rp37,5 juta per hari.

Diketahui, Gebyar Omah Duren yang dibuka Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai pada 16 Februari lalu seharusnya berakhir pada Minggu (19/2) kemarin. Namun pihak panitia memutuskan untuk memperpanjang festival durian ini menjadi seminggu ke depan.

“Gebyar Omah Duren Kota Batu ini kita perpanjang hingga tanggal 26 Februari 2023. Hal ini mempertimbangkan tingginya animo masyarakat terhadap kegiatan ini, dan juga masih banyaknya durian yang dipanen para petani,” ujar Arthur Rambing, ketua penitia Gebyar Omah Duren, Senin (20/2).

Ia menjelaskan bahwa beberapa hari kemarin, banyak petani durian asal Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang yang kembali memanen buah durian di kebunnya.

Dan Petani Ngantang ini yang selama ini mesuplay durian untuk dijual di Gebyar Omah Duren. Hal ini pula yang menjadi motif panitia untuk memperpanjang acaranya.

“Ada ratusan durian yang siap dinikmati masyarakat. Selain varian durian mentega, ada juga dua varian baru yang tersedia dalam seminggu je depab. Yakni, durian vodka dan durian janoko,” jelas Arthur.

Dalam gebyar durian gelombang I (16 – 19 Februari), katanya, dalam sehari setidaknya ada sekitar 500 biji durian dijual oleh sembilan pedagang yang menempati sembilan stand.

Harganya bervariasi antara Rp50ribu – Rp100ribu per bijinya. Dengan harga rata-rata Rp75 ribu per biji, berarti ada perputaran uang sebanyak Rp37,5 juta dalam sehari.

Para pedagang mengaku sangat berterima kasih kepada Kadin Kota Batu yang telah memfasilitasi pedagang durian dengan stand di acara Gebyar Omah duren.

“Para pedagang tidak perlu lagi berjualan di pinggir-pinggir jalan. Diharapkan jalan-jalan di Kota Batu bisa bersih dari pedagang kaki lima,” tambah Arthur.

Ketua Kadin Kota Batu, Endro Wahyu Wijoyono mengatakan sebagai Kota Wisata, keindahan Kota Batu harus tetap terjaga. Dan Festival Omah Duren ini menjadi contoh untuk mewadahi para pedagang kaki lima.

“Even ini sekaligus memudahkan masyarakat dan wisatawan Kota Batu yang ingin mencicipi durian,” katanya. [nas.dre]

Tags: