Atap SDN Kandangjati Kulon 2 Kraksaan Ambrol, Siswa Kelas II dan III Dipindah

Kondisi atap yang ambrol di SDN Kandang Jati Kulon II. Kerusakan itu terjadi sejak tiga tahun lalu. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Masih saja ada atap sekolah di Kabupaten Probolinggo yang ambrol. Salah satunya atap SDN II Kandang Jati Kulon di Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, yang berada dekat dengan Dinas Pendidikan, akibatnya belajar dan mengajarnya siswa di dua kelas harus dipindah.
Gedung dari atap sekolah yang ambrol itu berada di sebelah barat. Gedung itu terdiri atas empat ruangan. Paling utara kelas II, lalu kelas III, ruang guru, dan kelas V. Nah, atap yang rusak itu berada di kelas II dan III.
Atap ruang kelas itu sebenarnya mulai ambrol sejak tiga tahun lalu. Lantaran menghawatirkan, dua ruangan itu dikosongkan. Para siswa dipindah ke kelas IV dan V. Lokasinya berada di gedung yang berbeda.
Menurut Dianovika, guru kelas II, pihak sekolah sangat mengkhawatirkan kondiri atap yang ambrol itu. Begitu juga wali murid, merasakan hal yang sama. Bahkan, ada guru yang sampai takut masuk ke ruang guru. Karena ada di satu gedung kan. Wali murid juga khawatir. Takut anak mereka mendapat musibah yang tidak diinginkan. Semoga saja tidak terjadi.
Total ada tujuh ruangan di SDN II Kandang Jati Kulon. Yaitu, ruang kelas I sampai VI dan ruang guru. Tidak ada perpustakaan dan musala di sekolah ini. Ruangannya memang sedikit, Bahkan, tidak punya ruangan perpustakaan.
Menurut Dianovika, atap yang ambrol di sekolah itu terjadi lantaran umur bangunan sekolah memang sudah tua. Diprediksi sekolah itu dibangun sekitar tahun 1990-an. Gedung lain yang atapnya tidak rusak dibangun pada tahun 2000 an. Namun, kondisinya juga sudah tidak baik. Sekolah sendiri, sudah beberapa kali mengajukan proposal untuk rehab gedung.
“Saat ada rapat, pertemuan atau asesmen, pihak sekolah sering menyampaikan kerusakan dua ruang kelas di sekolah. Sayangnya, sampai saat ini masih belum ada respons dari pihak Dinas Pendidikan,” jelasnya.
Karena ada atap ruang kelas yang ambrol, minat calon wali murid untuk menyekolahkan anaknya di SDN II Kandang Jati Kulon jadi berkurang. Sebab, lokasi sekolah dekat dengan jalan raya. Dari jalan raya itu kelihatan kalau gedungnya rusak. Jadi memengaruhi (minat) menyekolahkan anaknya di sini.
Pihak sekolah dan wali murid berharap, bangunan yang rusak bisa segera direhab. Sehingga bisa memaksimalkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dan menghindari hal yang tidak diinginkan.
“Masa menunggu ada korban baru diperbaiki. Kami khawatir dan takut anak kami sewaktu – waktu main ke kelas yang atapnya ambrol, lalu terjadi hal yang tidak diinginkan,” ucap seorang wali murid yang enggan disebut namanya.
Kabid Pembinaan SD di Dispendik Kabupaten Probolinggo, Sri Agus Indariyati. Juga mengonfirmasi Kepala Dispendik Fathur Rozi. Namun, keduanya belum ada jawaban. Hanya saja dari data sebelumnya, Dispendik tahun ini berencana merehab tujuh sekolah saja. Sumber anggarannya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU). Dari anggaran DAK ada empat sekolah yang akan direhab. Yaitu, SDN Kedungcaluk 2, Krejengan; SDN Gunggungan Kidul 2, Pakuniran; SDN Klaseman Gending; dan SDN Tiris 1,Tiris.
Sementara yang menggunakan anggaran DAU ada tiga sekolah. Yaitu, SDN Palosan 3 Krucil; SDN Besuk 1, Bantaran; SDN Tukul 3, Sumber. Total anggaran yang digunakan untuk rehab itu sekitar Rp4,2 miliar. Dengan rincian anggaran DAK Rp4.165.090.000 dan DAU Rp 1.150 miliar. [wap.fen]

Tags: