Bupati Demak Belajar Penanganan Banjir dan Penataan Sampah di Kota Madiun

Bupati Demak Jawa Tengah, Eisti’anah dan jajarannya saat melalukan studi banding ke Kota Madiun di terima Wali Kota Madiun, Maidi dan Sekda Kota Madiun, Soeko Dwi Handiarto meninjau ke beberapa lokasi pembangunan di Kota Madiun, Jumat (27/1). [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa.
Pembangunan infrastruktur Kota Madiun yang begitu pesat dalam tiga tahun terakhir terus menarik perhatian. Tak terkecuali, warga dari luar daerah.

Salah satunya, seperti Pemerintah Kabupaten Demak Jawa Tengah. Dipimpin Bupati Demak dr. Eisti’anah, rombongan pejabat dari Kota Wali itu datang ke Kota Madiun untuk melaksanakan MoU kerja sama pembangunan daerah dan studi banding pada Jumat (27/1).

Mengawali studi banding, rombongan diajak city tour keliling Kota Pendekar. Kemudian, berkunjung ke Kebun Buah Ngrowo Bening Edupark.

Selanjutnya, rombongan juga berkunjung ke Taman Sumber Umis untuk belajar tentang metode penanganan banjir memiliki fungsi lain sebagai sarana wisata.

Selanjutnya, rombongan Kabupaten Demak menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo. Di sana, rombongan disuguhi dengan berbagai inovasi yang telah diterapkan Pemkot Madiun. Mulai dari pengolahan sampah menjadi gas metan, sauna, hingga dapur umum.

Setelah itu, Bupati Eisti’anah dan jajarannya kembali ke Pahlawan Religi Center untuk mengeksplorasi inovasi lebih lanjut. Kepada awak media, Bupati Demak, Eisti’anah mengaku terkesan dengan perubahan Kota Madiun yang cukup pesat dalam waktu singkat. Terutama, dalam hal penanganan banjir.

”Kota Madiun yang dulu di 2017 masih banjir, sekarang bisa seperti kita berada di luar Indonesia. Kami benar-benar bisa belajar di sini. Baik dari Pak Wali (Wali Kota Madiun Maidi, red) maupun Pak Sekda (Soeko Dwi Handiarto, red),” ujarnya.

Bupati Eisti’anah mengungkapkan bahwa banjir masih menjadi polemik di wilayah yang dipimpinnya. Bahkan, pada pergantian tahun ini Demak sempat diterpa banjir karena curah hujan yang tinggi dan aliran sungai yang sangat deras. ”Insya Allah sistem seperti di Kota Madiun ini akan kami tiru,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Pemkot Madiun membangun saluran air dengan box culvert ukuran besar agar dapat menampung lebih banyak air saat musim penghujan tiba.

Kemudian, di atasnya dibangun trotoar lebar untuk memudahkan pejalan kaki. Serta, menjadikannya ikon wisata baru di Kota Pendekar.

Pembangunan box culvert tidak hanya di tengah kota saja. Melainkan juga sampai ke daerah pinggiran dan jalan-jalan kecil. Sehingga, tidak ada lagi wilayah Kota Madiun yang tergenang saat curah hujan tinggi.

Lebih lanjut, Bupati Demak, Eisti’anah juga terkesan dengan upaya Pemkot Madiun mengelola sampah. Serta, pemberdayaan UMKM agar roda perekonomian terus berjalan.

Sementara itu, Wali Kota Madiun, Maidi menyambut baik kedatangan rombongan Kabupaten Demak. Orang nomor satu di Kota Pendekar itu berharap, inovasi yang telah diterapkan di Kota Madiun bisa menjadi bahan ajar bagi Demak untuk meningkatkan pembangunan di wilayahnya.

”Inovasi kita cukup banyak. Apa yang menjadi masalah harus bisa menjadi berkah. Kita sudah mempraktekkan dan semua berjalan. Kami terbuka untuk daerah lain yang penasaran dan ingin belajar,” kata Wali Kota. [dar.dre]

Tags: