Cegah Balita Stunting dan Bodoh Permanen Akibat Susu Kental Manis (SKM)

Wahub Jatim Emil Dardak saat menjadi keynote speaker pada acara webiner YAICI-Aisyiyah.

YAICI Kolaborasi Aisyiyah
Surabaya, Bhirawa
Stunting dan bodoh permanen yang diderita oleh sebagian anak anak dan generasi penerus bangsa ini , sangat memprihatinkan dan membuat semua pihak lapisan masyatakat bersedih. Bisa dibayangkan apa jadinya dengan penerus bangsa ini ke depan kalau para generasi peneusnya harus menjadi stunting dan bodoh permanen, padahal hal tersebut bisa dicegah secara preventif karena salah satu penyebabnya sudah diketahuinya..
Berangkat dari rasa khawatir akan nasib generasi penerus ini ke depan, Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bekerja sama dengan PP Aisiyah melakukan langkah langkah kongkrit untuk melakukan pencegahan ( preventif).
Menurut Dr. dr. Tubagus Rachmat Sentika, Sp.A, MARS – Dokter Anak, Stunting dan bodoh permanen tidak bisa diupayakan atau disembuhkan apabila sudah rerlambat dan terlanjur,” Yang bisa diupayakan dan dilakukan adalah pencegahan terhadap Balita atau Anak di bawah Lima Tahun adalah mencegah dia dengan cara memberikan asupan gizi yang baik serta menghindari asupan makanan atau minuman yang membuat ia stunting dan bodoh permanen’,” ungkapnya pada acara, Webinar YAICI – PP Aisyiyah Menyambut Hari Anak Nasional: Tingkatkan Literasi Gizi Demi Melindungi Anak Indonesia Dari Stunting & Gizi Buruk di Masa Pandemi Selasa (28/7). via meetingzoom.
Dalam acara yang dihadiri Wagub Jatim, Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc., sebagai Key Note Speaker lebih jauh Tubagus Rahmat menjelaskan, berdasarkan beberapa penelitian dan hasil survey berbagai pihak lembaga dan para ahli salah satu penyebab stunting dan bodoh permanen itu adalah Susi Kental Manis (SKM).
Karena SKM ini bukan susu tapi gula beraroma susu dengan kandungan gulanya 93 % dan kandungan susunya hanya 7% saja
“Jadi kalau itu dikonsumsi oleh Balita maka akan mengakibatkan Stunting dan bodoh permanen, SKM hanya untuk orang dewasa sebagai campuran minum es campur, es cendol, kolak dan lain sebagainya,” tegasnya.
Untuk itu semua pihak diminta untuk peduli dengan masalah tersebut demi untuk menyelamatkan anak bamgsa, generasi penerus bangsa.
Dr.Hj.NettyPrasetiyani,M.Si.-AnggotaKomisiIXDPRRI menegaskan bahwa menyelamatkan masa depan generasi penerus bangsa adalah sangat penting karena bagi orang tua mereka itu adalah asset keluarga serta bagi negara mereka adalah asset bangsa, makanya mereka harus diselamatkan agar Indonesia mempunyao generasi penerus yang handal dan unggul akan membawa tongkat estafet kepemimipinan di negeri Pancasila ini.
Karenanya tidak ada salahnya kalau orang tua menanamkan investasi kepada generasi penerus tersebut agar mereka tumbuh menjadi generasi yang tidak stunting dan bodoh permanen.
Jujur Dr.Netty mengakui bahwa tingkat kesehatan di Indonesia masih cukup buruk bila dibandingkan dengan negara negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura misalnya, ternyata Indpnesia masih jauh tertinggal. Untuk itu ia minta agar semua pihak ikut memikirlkn dan berkiprah dalam menghadapi masalah ini terutama para ibu ibu rumah tangga karena mereka lah sebenarnya sebagai ujung tombak untuk menjaga keluarganya masing masing.
Intinya para narasumber sepakat bahwa salah satu penyebab stunting dan kebodohan permanen memang dari SKM , makanya Aisyiyah sangat peduli dalam hal ini bahkan menutut Dr.Atika M.Zaki, MARS, Ketua PP Aisyiyah sudah dibahas dan diputuskan dalam beberapa pertemuan dan rapat pentingnya. Aisyiyah melakukan tindakan nyata dengan melakukan sosialisasi kepada masyatakat terutama ibu ibu muda pentingnya memberikan asopan gizi yang benar bukannya memberi konsumsi gula yang beraroma susu , tapi benar benar memberikan susu kepada para Balitanya.
Atika juga minta agr ada kerjasama dengan Pemprov Jatim dalam hal ini, dimaksudkan untuk memberikan edukasi pasa semua pihak, jadi bukan pada ibu ibu saja, tapi perusahaan dan para pedagang agar juga memberikan penjelasannya yang benar pada masyarakat bahwa SKM adalah untuk campuran minuman orang dewasa seperyi es campur dan sejenisnya jadi bukan untuk susu bayi. Gayunh bersambut Wagub Jatim Emil Dardak engaprrsiasi kerjasama yang baik tersebut untuk menyelamatkan para generasi bangsa dari stunting dan kebodohan permanen. [ma]

Tags: