Pemkab Bojonegoro bangun tembok penahan tebing disalah satu desa di Bojonegoro.
Guna menanggulangi bencana banjir dan longsor yang terjadi di musim hujan. Pemkab Bojonegoro terus melakukan penanganan. Salah satunya penanganan tebing di Desa Bareng yang berada di Kecamatan Sugihwaras.
Dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Air (PU SDA) terus bersinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro. Berdasarkan hasil pemetaan lokasi BPBD, PU SDA tengah membangun 10 titik tembok penahan tebing (TPT) atau pelindung tebing yang rawan longsor untuk penanganan cepat di 2022.
Ke 10 titik TPT tersebut di antaranya di Sungai Desa Bareng Kecamatan Sugihwaras, Sungai Desa Karangmangu Kecamatan Ngambon, Sungai Desa Bareng Kecamatan Sugihwaras, Sungai Desa Pesen, Kecamatan Kanor, Sungai Desa Kabalan Kecamatan Kanor, Sungai Desa/ Kecamatan Kanor.
Sungai Desa Balongcabe Kecamatan Kedungadem, Sungai Desa Ngraho Kecamatan Ngraho, Kali Ingas Desa Lebaksari Kecamatan Baureno hingga Sungai Desa Ngujo Kecamatan Kalitidu.
” Total 18 titik, namun 10 titik penanganan bencana yang ada di PU SDA. Sementara 8 lainnya ditangani oleh BPBD dan Bina Marga. Saat ini masih terus proses pengerjaan,” jelas Kabid Operasional dan Pemeliharaan DPU SDA Bojonegoro, David Yudha Prasetya, kemarin (7/12).
David menjelaskan, pembangunan pelindung tebing. Selain ditujukan untuk lokasi rawan longsor juga untuk pencegahan jika terjadi banjir bandang, pelindung tebing sungai dilakukan untuk meminimalisasi luapan air sungai bengawan.
” Jangan sampai mendekati rumah dan jika sudah mendekati langsung kita eksekusi,” ujarnya.
Lebih lanjut, David menyebutkan, untuk material pelindung tebing, rata-rata berasal dari material bronjong dan batu. Sebab, bronjong yang memungkinkan dapat dilakukan ketika musim hujan.
” Jika warga memiliki aduan terkait pelindung tebing sungai atau tanggul yang rusak. Segera menginformasikan ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) terdekat,” pesannya. [bas.gat]
