Cegah Tindak Perundungan Sejak Dini, Dindik Lamongan Luncurkan Sistem Informasi Bu EWIS

Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Munif Syarif saat melaunching sistem informasi peringatan dini perundungan ” Bu EWIS” yang dihadiri oleh Kepsek, Guru dan Pengawas. Kemudian berlanjut sarasehan dan Deklarasi Anti Perundungan di SMP N 2 Pucuk. (alimun hakim/ bhirawa).

Lamongan, Bhirawa
Dinas Pendidikan Lamongan meluncurkan sistem informasi peringatan dini tindakan perundungan bernama Bu Ewis (Bullying Early Warning Information System).

Hal tersebut merupakan sebuah inovasi sistem informasi berbasis digital sebagai upaya untuk mendeteksi dini tindak perundungan di sekolah berdasarkan persepsi warga sekolah tentang perundungan, tata kelola pencegahan dan penanganan, sarana-prasarana pencegahan, perlindungan pada korban, saksi dan pelapor.

Inovasi Bu EWIS yang diciptakan oleh Chusnu Yuli Setyo, selaku Kabid SMP tersebut juga masuk 15 besar seleksi SMART ASN yang diselenggarakan oleh BKPSDM Kab. Lamongan pada bulan November ini.

“Latar belakang diciptakannya sistem informasi ini karena banyaknya kasus perundungan dan kekerasan di lembaga pendidikan yang tidak bisa dideteksi atau diantisipasi oleh Dinas Pendidikan,” ujar Chusnu Yuli, Rabu (22/11).

Dijelaskannya, Kelebihan Bu EWIS ini adalah indikator kuesionernya sudah sesuai dengan Permendikbudristek no 46 tahun 2023, Survei Lingkungan Belajar ANBK, dan kuesioner Akreditasi Sekolah.

Bisa dikatakan, Bu EWIS ini sangat lengkap indikatornya, respondennya (KS, guru, ortu, dan siswa), dan belum pernah dimiliki oleh dinas pendidikan atau lbaga pendidikan di Indonesia.

Survei potensi perundungan Bu EWIS juga sudah digunakan untuk mendata dan memetakan peta potensi perundungan di 48 SMPN se -Kab. Lamongan.

Hasilnya yang menonjol adalah 48 SMPN masih dalam kategori hijau. Artinya siswa masih aman dan nyaman belajar di sekolah. Sedangkan jenis Perundungan yang paling banyak dialami siswa adalah cyber bullying.

“Bu EWIS ini diciptakan dari Lamongan untuk dunia pendidikan di seluruh Indonesia agar segera terbebas dari berbagai macam perundungan dan kekerasan di sekolah,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Munif Syarif saat melaunching sistem informasi peringatan dini perundungan ” Bu EWIS” yang dihadiri oleh Kepsek, Guru dan Pengawas. Kemudian berlanjut sarasehan dan Deklarasi Anti Perundungan di SMP N 2 Pucuk. [alimun hakim]

Kepala dinas pendidikan kabupaten Lamongan, Munif Syarif menyambut baik dan sangat mendukung inovasi sistem informasi peringatan dini tindak perundungan Bu EWIS.

Menurutnya, dengan adanya Bu EWIS ini sekolah akan mengetahui 5 hal, yaitu soal persepsi atau pemahaman warga sekolah tentang perundungan, Tata kelola sekolah dalam mencegah dan menangani perundungan, Sarana prasarana untuk pencegahan perundungan, Perlindungan atas korban, saksi dan pelapor.

“Semoga sistim atau inovasi yang telah dicipatakan ini dapat memberikan dampak positif. Sehingga soal pencegahan sejak dini akan tindakan perundungan dan kasus kekerasan disekolah bisa teratasi,” pungkas Munif. [aha.yit.why]

Tags: