Cerita Kakek Maksum, Tukang Becak Naik Haji

Melalui H Thohirin, tetangga sekaligus tokoh masyarakat setempat Maksum diantar ke Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Muhammadiyah Surabaya. “Pak Maksum ini sangat luar biasa dan warga salut dengan beliau. Meski tukang becak tapi bisa berangkat haji,” katanya.
Selama menjelang keberangkatannya ke Makkah pun Maksum tak pernah berhenti bekerja, justru semakin bersemangat sebagai bekal selama berada di Tanah Suci. “Kami titip doa ke Pak Maksum agar warga dilancarkan rejekinya. Kami juga mendoakan agar Pak Maksum sehat selalu, lancar beribadah dan menjadi haji mabrur,” katanya.
Saat harus pergi manasik pun, Maksum harus mengayuh becaknya, dari kawasan rumahnya ke Asrama Haji Sukolilo, terkadang ke Gedung Dakwah Muhammadiyah Surabaya di Jalan Sutorejo, serta ke kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya juga di Jalan Sutorejo. “Beliau tidak pernah malu dan bangga meski manasik haji menggunakan becak. Usianya boleh tua, tapi semangatnya tidak kalah dengan warga lain yang usianya jauh di bawahnya,” katanya.
Maksum kini tinggal menunggu hitungan jam sebelum terbang ke Tanah Suci. Pesawat yang akan membawanya dijadwalkan berangkat dari Bandara Internasional Juanda pada Sabtu malam 29 Juli 2017. Itu artinya ia akan mulai masuk Asrama Haji pada Jumat, 28 Juli, pukul 21.00 WIB. Dari kediaman, ia sebelum masuk asrama masih berkumpul di Universitas Muhammadiyah Surabaya.
“Kebetulan seluruh calon jamaah haji dari KBIH Muhammadiyah Surabaya berangkat bersama-sama dari kampus,” kata Sekretaris KBIH Muhammadiyah Surabaya, Ali Fauzi.
Khusus melihat sosok Maksum, pria yang juga seorang guru tersebut mengaku kagum dan bangga karena meski berprofesi sebagai tukang becak, namun mampu mewujudkan mimpinya menunaikan ibadah haji.
“Pak Maksum adalah inspirasi dan panutan. Jangan hanya karena profesinya pengayuh becak, namun pesimistis untuk bisa berangkat haji. Luar biasa beliau ini,” katanya.
Ia berharap pengalaman Maksum dijadikan contoh bagi umat Islam lainnya dan bukti bahwa siapa saja bisa menunaikan ibadah haji dan berdoa langsung di Masjidil Haram.
KBIH Muhammadiyah sendiri pada tahun ini memberangkatkan 267 orang calon jamaah haji yang terbagi dalam dua kelompok terbang, yaitu kloter 6 dan 34. “Pak Maksum masuk kloter 6 dan pembimbingnya adalah langsung oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Pak Sukadiono,” katanya. [Zainal Ibad]

Tags: