Dalang Harus Retrospeksi dan Introspeksi

Pemprov, Bhirawa
Dampak pandemi Covid 19 sangat memukul dunia pedalangan, menilik hal itu, Pemprov Jatim melalui Disbudpar Jatim berupaya menggeliatkan kembali seni pedalangan di Jawa Timur dan berharap agar dalang selalu melakukan retrospeksi dan intropeksi.
Disbudpar Jatim melalui UPT Taman Budaya Jatim (TBJ) bersama dengan Pepadi (Persatuan Pedalang Indonesia) menggelar Seminar Seni Budaya Tahun 2022 yang membahas mengenai seni pedalangan.
Kepala Disbudpar Jatim, Sinarto berharap, pandemi segera berlalu dan Covid 19 menjadi endemi. Adanya berbagai masalah di masa pandemi, maka seniman harus selalu melakukan retrospeksi dan mau melakukan intropeksi.
Adanya kegiatan sekaligus silaturahmi ini, lanjutnya, bisa dijadikan sebagai ajang berdiskusi bersama dengan melihat kondisi dunia pedalangan, dimana ada permasalahan mengenai seniman, pasar, dan kesenian itu sendiri.
“Bagaimana kesenimanan kita berupaya agar diakui dilingkungan lingkungan terkecil, daerah, hingga manca negara. Yaitu mencoba retrospeksi dan intropeksi, apakah cukup sebagai pilar kebudayaan. Tiga pilar seni budaya seperti perilaku kesenimanan, kesenian dan diri sendiri yang merupakan bagian dari ekosistem,” tuturnya
Apalagi dulu, lanjutnya, dalang adalah saman atau tokoh dari lingkungan terkecil hingga terbesar. ”Jangan pikirkan laku tidaknya dan jangan terprovokasi rejeki karena rejeki ada di tangan Tuhan,” katanya.
Kepala UPT TBJ, Samat Widodo menyampaikan, maksud dan tujuan penyelenggaraan seminar seni budaya untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan serta kompetensi seniman.
“Kegiatan juga untuk meningkatkan sinergitas dan kerjasama antara seniman dengan penguatan basis pembinaan dan pengembangan, sekaligus silaturahmi antar seniman,” katanya
Samat Widodo berharap, terselenggaranya kegiatan juga dapat membentuk karakter khususnya generasi milenial berbasis kearifan lokal. Nantinya, dalam seminar itu diharapkan terdapat rekomendasi yang bisa diberikan untuk seni pedalangan ke depannya.
Dalam kegiatan itu, terdapat narasumber dari Djoko Saryono yang memaparkan perspektif kebudayaan dan pewayangan, Dr Suyanto mengisi materi Religiusitas Ki Dalang, dan Suko Widodo dengan materi perkembangan wayang dalam perspektif komunikasi. [rac.fen]

Tags: