Dekranasda Kota Probolinggo Dukung Pengembangan Usaha Lebih Berjaya

Dekranasda dukung pengembangan pelaku usaha lebih berjaya.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa.
Peringati Hari Ulang Tahun Dekranasda yang ke 43 bertema “Wira Usaha Baru Tercipta Perajin Berjaya”, digelar sarasehan pelaku usaha wanita Kota Probolinggo di Alun-Alun.

Sarasehan ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Ketua Dekranasda Kota Probolinggo Aminah Hadi Zainal Abidin, Ketua DPD IWAPI Provinsi Jawa Timur Susmiyati Rahmawati dan Kepala Bank Jatim Cabang Probolinggo Wiwik Hariyati.

Aminah Hadi, Senin (13/3) mengatakan pengembangan usaha saat ini bukanlah tentang jumlah produksi yang dihasilkan oleh UMKM, tetapi mengarah pada hal yang lebih kompleks seperti bentuk pengemasan, pelayanan pada pelanggan, promosi, pemasaran, manajemen keuangan dan pendanaan, dan hal lainnya.

Sampai saat ini di tahun 2023, jumlah UMKM di Kota Probolinggo yang terdaftar pada kartu E-UMKM sejumlah 6.907 orang dan pelaku usaha perempuan mencapai 64,4% (4.448 pelaku usaha). Dengan jumlah pelaku usaha perempuan ini merupakan potensi yang perlu dioptimalkan dalam peningkatan perekonomian keluarga khususnya dan Kota Probolinggo pada umumnya,

“Saat ini pelaku usaha wanita kurang optimal mengelola usahanya karena kebanyakan menggunakan manajemen wonder woman, dimana mulai dari pemilihan bahan baku hingga pemasaran dilakukan 1 orang. Ini yang harus dirubah agar usahanya lebih berkembang,” ujarnya.

Melalui sarasehan ini, para wira usaha baru perlu mendapat pengetahuan bagaimana cara strategi pengembangan usaha menjadi pelaku usaha yang berjaya. Dukungan Dekranasda dalam pengembangan usaha baik pelaku usaha pemula maupun senior, melalui kerja sama dengan perangkat daerah terkait. Salah satunya adalah Dinas Koperasi,
Usaha Mikro Menengah dan Perdagangan melalui sosialisasi, bimtek maupun pelatihan.

“Bagi pelaku UMKM teruslah berusaha meningkatkan daya saing, tidak ada lagi bermalas-malasan, berpangku tangan dan hanya berharap bantuan dari pemerintah. Mari dukung upaya mewujudkan pelaku usaha yang sejahtera,” pesannya.

Di momentum Hari Ulang Tahun Dekranasda ke 43, Aminah Hadi juga melakukan pemotongan tumpeng sebagai bentuk rasa syukur atas pencapaian Dekranasda hingga saat ini. Menurutnya, momentum ini menjadi semangat untuk terus bersinergi antara aparatur sipil negara, pelaku usaha dan pihak swasta agar selalu berkolaborasi dalam melakukan pemberdayaan dan pengembangan UMKM Kota Probolinggo.

Senada dengan yang disampaikan Aminah Hadi, nara sumber lainnya Ketua DPD IWAPI Jawa Timur memberikan materi terkait strategi pemasaran produk.

“Packaging harus menarik, sertifikasi halal, BPOM atau PIRT juga perlu dan cantumkan tanggal kadaluarsa serta komposisinya. Agar konsumen tidak merasa was-was dengan produk yang akan dibeli dan dikonsumsi,” bebernya.

Tidak hanya itu, permodalan juga menjadi pendukung yang penting di dalam mengembangkan usaha khususnya bagi UMKM.

“Permodalan banyak difasilitasi pemerintah termasuk Bank Jatim, program KUR juga ada termasuk tanpa jaminan. Semuanya tetap harus melalui analisa perbankan, agar tidak terjadi masalah nantinya. Kami siap membantu UMKM hingga sukses,” tandas Kepala Bank Jatim Cabang Probolinggo, Wiwik Hariyati.

Galeri Dekranasda Kota Probolinggo saat ini hanya menampung 180 produk dari 73 UMKM. Jumlah itu masih sangat kecil dibandingkan jumlah UMKM yang ada.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kota Probolinggo, Fitriawati, mengatakan jumlah ini masih terus diupayakan bertambah. Pihaknya terus melakukan seleksi.

“Memang untuk menempatkan produk di Galeri Dekranasda harus melalui seleksi,” kata Fitriawati. Fitri mengakui jumlah produk dalam galeri sangat kecil dibandingkan jumlah UMKM Kota Probolinggo. Disebutkannya, berdasarkan data penerima bantuan COVID-19, ada 19 ribu UMKM.

“Tapi itu jumlah keseluruhan mulai PKL hingga toko kelontong. Sedangkan yang masuk di galeri ini adalah kategori usaha yang melakukan produksi. Ada sekitar 1000 UMKM masuk kategori yang melakukan produksi,” ujarnya.

Produk yang dipasarkan melalui Galeri Dekranasda beragam mulai makanan dan hasil kerajinan seperti kain batik, kaos, tas batik, sepatu batik serta beragam olahan kreatif yang menampilkan ciri khas Probolinggo.

“Kami juga gencar memberikan kegiatan pelatihan untuk UMKM agar mereka bisa mengolah kerajinan yang dibuatnya menjadi lebih kreatif. Seperti kain batik menjadi tas batik,” tambah Fitri.(Wap.hel)

Tags: