DMI Surabaya Gelar Raker Pemberdayaan Ekonomi Umat

Sekretaris Umum Pimpinan Daerah Dewan Masjid Kota Surabaya, Agus Prastio SE MM.

Surabaya, Bhirawa
Pengurus Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Surabaya menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda), Minggu (6/3). Raker mengusung tema ‘Masjid sebagai Pusat Pemberdayaan Ekonomi dan Peradaban Digital Umat’, digelar di Gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur, di Jl Ketintang Wiyata, Ketintang, Surabaya.

Menurut Ketua DMI Surabaya, Arif Afandi, Rakerda merupakan agenda organisasi yang memiliki dua tujuan. Pertama, melakukan evaluasi atas kinerja organisasi yang sudah dilakukan setahun yang lalu. Kedua, merencanakan dan menyusun program kerja yang akan dilaksanakan di tahun berikutnya.

Arif menjelaskan, banyak kegiatan yang dilakukan DMI Surabaya. Namun selama masa pandemi Covid-19, kegiatan yang digelar tidak bisa bebas seperti saat belum ada pandemi. Namun tidak berarti DMI Surabaya vakum. Buktinya, di bidang keorganisasian, DMI Surabaya sudah berhasil membentuk dan melantik 31 Pengurus Cabang (PC) DMI se-Surabaya.

”Artinya di masing – masing kecamatan di Kota Surabaya kini sudah ada pengurus DMI-nya. Bahkan, juga telah membentuk Pengurus Cabang BKMM. Dan di Rakerda ini Pengurus BKMM itu kami lantik,” kata Arif Afandi.

Di bidang yang lain, Arif menyatakan selama dua tahun masa pandemi ini, DMI Surabaya telah melakukan berbagai kegiatan berkaitan dengan mitigasi Covid 19. Diantaranya, penyemprotan masjid, pembagian Sembako untuk marbot dan guru ngaji, serta membentuk masjid tangguh. Sedangkan terkait tema Rakerda, juga telah melakukan survei untuk melakukan pendataan masjid se-Kota Pahlawan. Survei ini untuk validasi database masjid.

”Validasi database masjid ini sangat penting. Kenapa? Meski sudah ada data tentang kemasjidan melalui apliasi Simas Kemenag (Kementerian Agama), tapi banyak juga masjd yang belum terupdate. Kami ingin melakukan survei itu untuk update data,” jelas Arif Afandi.

Selanjutnya, fungsi dari validasi database masjid ini. Menurut Arif Afandi, DMI Surabaya ingin memiliki data jumlah masjid secara konkret. Data itu akan digunakan sebagai langkah untuk pemberdayaan ekonomi umat.

”Jadi, jika kita mempunyai data masjd yang valid, itu akan menjadi dasar pemetaan masjid untuk menjadikan masjid sebagai sumber pemberdayaan ekonomi umat,” ujar Arif Afandi.

Selain itu, validasi data masjid juga bisa digunakan sebagai database pihak lain. Arif mencontohkan ada masjid yang menjadi korban penipuan dengan dalih untuk pendataan. Ada juga takmir masjid yang resah karena pendataan itu memiliki tujuan tertentu. Sedangkan pendataan oleh DMI Surabaya tujuannya untuk pemberdayaan ekonomi umat.

”Data dari DMI Surabaya nanti akan disinergikan dengan datanya Kemenag. Jadi, jika ada orang membutuhkan data masjid, mereka tidak perlu mencarinya sendiri,” tegasnya.

Selain diikuti Pengurus Daerah DMI Surabaya, Rakerda ini juga dihadiri Ketua DMI Jawa Timur Drs KH Roziqi MM, Kepala Kemenag Surabaya, Dr H Pardi NPdi, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surabaya, KH Muhid. Rakerda juga menghadirkan beberapa narasumber yakni Mirna Agustina (Area Ritel Dan Trannsc Business Manager Bank Syariah Indonesia), Roy Renwarin (Yayasan Edukasi Waqaf Indonesia), serta Dr Ahmad Ajib Ridlwan SPd MSi (Pakar Ekonomi Syariah Universitas Negeri Surabaya yang juga merupakan Ketua Litbang DMI Surabaya). Dalam Rakerda ini juga digelar pelantikan Badan Koordinasi Majelis Taklim PC DMI Kota Surabaya. [fen.gat]

Tags: