Terbagi Dua Kegiatan, 50 Mahasiswa Unusa Lolos Program MBKM

Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa)

Surabaya, Bhirawa
Sebanyak 50 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) lolos program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk dua kategori kegiatan. Masing – masing kegiatan diikuti 29 mahasiswa dalam program magang dan studi independen bersertifikat, sedangkan 37 mahasiswa lolos Program Kampus Mengajar.
Menurut Direktur Akademik, Kemahasiswaan (Akamawa) dan Perpustakaan Unusa, Umdatus Soleha SST MKes, Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengasah dan mendapatkan kemampuan, pengetahuan serta sikap di dunia industri dengan cara bekerja dan belajar secara langsung dalam proyek atau permasalahan riil.
Umdatus Soleha menjelaskan, mahasiswa akan mendapat pengalaman belajar di luar perguruan tinggi selama lebih dari 16 minggu hingga 24 minggu. Mahasiswa yang lolos akan menjalani magang bersertifikat di perusahaan yang sudah dipilih. Dari kegiatan itu, mahasiswa bisa menimba ilmu dan pengalaman berkerja di Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
“Jadi mahasiswa bisa semakin siap jika sudah lulus dengan pengalaman berkerja magang di perusahaan yang sudah dipilih,” katanya, Minggu (6/3).
Mahasiswa yang sebelumnya lolos tahap seleksi, akan ada beberapa perusahaan yang juga melakukan tes tersendiri. Mahasiswa yang lolos dalam program ini berasal dari berbagai program studi. Nantinya, mahasiswa yang lolos program ini akan memperoleh nilai magang bersertifikat yang akan dikonversikan kedalam mata kuliah yang mereka tempuh. Sehingga mahasiswa bisa menyelesaikan studinya dengan baik meskipun ikut program ini.
Umdatus Soleha berharap, mahasiswa bisa memperoleh ilmu langsung dari para ahli di DUDI, sehingga mahasiswa akan memiliki pengalaman bekerja setelah lulus. Sementara untuk program Kampus Mengajar, mahasiswa yang lolos akan terjun langsung untuk mengajar ke sekolah yang sudah menjadi tujuan.
“Di tengah pandemi ini, pemilihan lokasi sekolah disesuaikan dengan domisili mahasiswa yang berhasil lolos. Jadi mahasiswa ini bisa mengajar di seluruh Indonesia karena memang lokasinya disesuaikan tempat tinggal mahasiswa,” jelasnya.
Mahasiswa yang lolos dalam program Kampus Mengajar terdiri dari prodi D4 Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) sebanyak delapan orang, S1 Kesehatan Masyarakat sebanyak sembilan orang, S1 Manajemen dua orang, S1 PG PAUD sebanyak dua orang, dan S1 PGSD sebanyak 16 orang.
Lolosnya mahasiswa yang bukan dari pendidikan guru, kata Umdatus Soleha memberi penilaian, adalah hal itu cukup bagus, sehingga mahasiswa bisa mengembangkan softskill dalam hal mengajar siswa SD atau SMP. Mereka akan mendapatkan ilmu baru dalam proses pembekalan sebelum mereka turun di lapangan.
Ke-37 mahasiswa yang mengikuti program Kampus Mengajar akan menjalani pembekalan sebelum turun untuk mengajar di sekolah yang dituju. Melalui pembekalan mereka bisa mengimplementasikan ilmu yang didapatkan di kampus ke sekolah yang akan mereka tuju nantinya. Sistem pembelajaran pun dikembalikan ke sekolah tujuan. Sekolah yang dituju bisa memilih atau menentukan sendiri pembelajaran akan berlangsung secara daring atau tatap muka.
Dengan lolosnya mahasiswa ini, Umdatus Soleha berharap, mahasiswa Unusa bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Jadi ilmu mereka bisa digunakan terlebih di tengah pandemi saat ini sebagai salah satu upaya mencegah virus corona di sekolah yang mereka ajar. [ina.fen]

Tags: