DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo Launching SOTH dan Selantang di Kecamatan Leces

Nunung Timbul Prihanjoko melaunching SOTH dan Selantang di Kecamatan Leces,
Sabtu (10/9). [wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkab Probolinggo, Bhirawa.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo melaunching Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) dan Sekolah Lansia Tangguh (Selantang), di Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo.

Kegiatan ini dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko beserta pengurus, Kepala Dinas DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto, Juni dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur dan OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.

Untuk SOTH dalam 3 (tiga) bulan ada 14 kali pertemuan dan Selantang ada 11 kali pertemuan. Usai mengikuti pendidikan, para peserta akan mengikuti wisuda sekaligus penyerahan ijazah pada bulan Desember 2022.

Peserta yang mengikuti SOTH sebanyak 30 orang berasal dari Bina Keluarga Balita (BKB) Mutiara Desa Leces Kecamatan Leces. Sedangkan peserta yang mengikuti Selantang sebanyak 30 orang yang berasal dari Bina Keluarga Lansia (BKL) Gepeng Desa Kalisalam Kecamatan Dringu.

Untuk peserta yang dinyatakan lulus berkesempatan diwisuda sekaligus penyerahan ijazah. Bagi peserta melebihi 2 (dua) kali tidak hadir atau tidak mengikuti materi pelajaran selama 3 (tiga) bulan, peserta tersebut dinyatakan tidak lulus atau tidak mendapatkan ijazah.

Launching ini ditandai dengan penyerahan buku materi pembelajaran oleh Juni perwakilan dari BKKBN Provinsi Jawa Timur kepada Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko yang disaksikan oleh para undangan.

SOTH dan Selantang mengarah terbentuknya model sekolah orang tua hebat bagi BKB dalam hal pembinaan tumbuh kembang dan pembentukan karakter anak. Sedangkan meningkatkan kualitas kegiatan kelompok BKL dalam mewujudkan lansia tangguh yang berada di Leces maupun Dringu

Kepala DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto, Sabtu (10/9) menyampaikan terkait dengan gencarnya stunting menjadi penanganan bersama. Dengan adanya pemberian pendidikan melalui SOTH dan Selantang diharapkan dapat menciptakan para keluarga yang tangguh dan berpotensi, berpeluang membantu mengatasi permasalahan stunting maupun permasalahan kemiskinan.

“Sekolah ini memiliki tujuan agar dapat mencetak orang tua hebat dengan memiliki kemampuan mendidik yang baik dan benar terhadap anak. Sedangkan para lansia dicetak menjadi lansia yang tangguh, mempunyai kekuatan yang mandiri dan terdidik membentuk keluarga yang baik,” ungkapnya.

Sementara Ketua TP. PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko menjelaskan kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga tentang pengasuhan sebagai langkah strategis.

“Manfaatkan sekolah ini sebaik-baiknya dan diikuti dengan sungguh-sungguh selama 3 (tiga) bulan. Ilmu pengetahuan yang diberikan nantinya sebagai bekal khususnya bagi keluarga,” katanya.

Menurut Nunung, dengan SOTH dan Selantang diharapkan nantinya sangat bermanfaat, menambah pengetahuan serta menambah wawasan pada Bina Keluarga Balita (BKB) dalam hal pengasuhan bagi keluarga yang memiliki anak usia dini dan juga kepada Bina Keluarga Lansia (BKL) bagi yang memiliki keluarga lansia.
Sedangkan Camat Leces Moh.

Syariffudin menambahkan kegiatan ini merupakan sebuah apresiasi bagi masyarakat Kecamatan Leces untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan bagi Bina Keluarga Balita (BKB) maupun Bina Keluarga Lansia (BKL) menjadi kader yang berkualitas.

“Para peserta hendaknya mengikuti sekolah yang dilakukan dari awal sampai akhir dalam kurun waktu tiga bulan,” ungkapnya.

Untuk mengetahui perkembangan pelayanan posyandu di desa-desa, Ketua TP. PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko kembali melakukan monitoring evaluasi (monev) posyandu, di Dusun Blobo Desa Banjarsari Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.

Turut mendampingi istri Wakil Bupati Probolinggo tersebut Camat Sumberasih Wiwit Suryaningsih, perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo beserta petugas kesehatan dari Puskesmas Sumberasih.

Di kesempatan ini, Dusun Blobo Desa Banjarsari menjadi sasaran monitoring evaluasi posyandu. Sebab daerah tersebut terdapat balita dengan kesehatan yang kurang baik pertumbuhannya atau yang dikenal dengan stunting. Ini sebagai salah satu sasaran khusus untuk diberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pemberian pola makan yang baik dan bergizi pada balita serta cara menjaga kesehatannya.

Ketua TP. PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko, Sabtu (10/9) menjelaskan posyandu ini berpeluang untuk mengatasi permasalahan kesehatan balita maupun ibu hamil. Selain itu, posyandu salah satu sarana untuk mencegah adanya gangguan pertumbuhan kesehatan anak (stunting) dan menjadikan anak yang cerdas.

“Seorang ibu harus lebih memperhatikan kesehatan balitanya. Terutama masalah pola makan yang harus dijaga, makan yang dikonsumsi harus sehat dan bergizi agar dapat mendukung tumbuh kembang anak menjadi baik dan nantinya menjadi anak yang cerdas. Perhatian seorang ibu juga dapat menentukan tumbuh kembang anak dan kesehatan anak/balita,” katanya.

Menurutnya, program posyandu yang telah dilaksanakan di desa-desa ini sangat bermanfaat bagi ibu-ibu dan balitanya.

“Saya tekankan kepada ibu-ibu yang memiliki balita, wajib selalu datang pada setiap hari posyandu demi meningkatkan kesehatan anak atau balitanya dan mencegah terjadinya stunting khususnya di Dusun Blobo Desa Banjarsari Kecamatan Sumberasih,” tambahnya.(wap.hel)

Tags: