Dua Sampel Anak Masih Diperiksa, Dinkes Jawa Timur Sebut Belum Ada Hepatitis Akut

dr Erwin Astha Triyono SpPD

Surabaya, Bhirawa
Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur sempat membeberkan data bahwa ada sebanyak 114 kasus suspek hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya (etiologi). Namun, data tersebut dianulir, pihak dinkes mengonfirmasi kalau itu penyakit kuning.

Setelah anulir data itu, tersiar informasi bahwa ada pasien berusia 7 tahun yang sedang dirawat di RSUD dr. Iskak Tulungagung meninggal dunia. Pasien tersebut diduga mengidap hepatitis akut misterius. Tak hanya itu, ada pasien berusia 10 bulan diduga terjangkit hepatitis yang sekarang dirawat di RSUD dr Soetomo.

Meski ada dua dugaan tersebut, Kepala Dinkes Jatim, dr. Erwin Astha Triyono menegaskan, belum ada temuan kasus hepatitis akut misterius di wilayahnya. Sebab, sampel-sampel yang dicurigai hepatitis akut misterius masih dalam penelitian di laboratorium. Termasuk sampel pasien meninggal dunia di Tulungagung, dikirimi ke Rumah Sakit Infeksi Prof dr. Sulianti Suroso, Jakarta.

“Sementara masih menunggu pemeriksaan laboratorium lanjutan dan klarifikasi dari komite ahli,” ujarnya, Rabu (11/5) kemarin.

Apabila dari pemeriksaan laboratorium dan ahli kesehatan ada warga atau pasien Jatim yang terkonfirmasi positif hepatitis akut misterius, Erwin menegaskan bahwa yang mengumumkan langsung ialah Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pihaknya kini tak memiliki kewenangan terkait pernyataan kasus hepatitis akut misterius ini.

“Dan yang mengumumkan dari Kemenkes,” dia menegaskan.

Kewenangan penyampaian kasus hepatitis akut misterius melalui Kemenkes ini berdasarkan surat dari Dirjen P2P Kemenkes RI Nomor PM.03.02/C/2537/2022 tertanggal 7 Mei 2022. Pemberitaan penyakit hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya diumumkan satu pintu untuk menghindari kepanikan di masyarakat. (geh.bb)

Tags: