Duka Keluarga Kru KRI Nanggala 402 Asal Kraton, Pasuruan

Lettu Muhammad Imam Adi, salah satu kru KRI Nanggala 402 hilang kontak di laut utara Bali saat foto bersama keluarga besarnya. [hilmi husain]

Sang Putra Sempat Mengunci Ayahnya di Kamar Agar Tak Berangkat Kerja
Kab Pasuruan, Bhirawa
Duka tengah menyelimuti keluarga korban KRI Nanggala 402 yang tenggelam di laut utara Bali. Salah satu korban itu adalah warga Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Ia adalah Lettu Muhammad Imam Adi, anak pertama dari Edi Sujianto.
Wajah duka tak bisa ditutupi Edi Sujianto saat Bhirawa bertemu di kediamannya yang tinggal di RT 02, RW 02 Desa Semare, Kecamatan Kraton. Dia mengakui, jika putra pertamanya adalah salah atu kru kapal selam yang dikabarkan hilang di sekitar perairan Bali.
“Memang benar anak pertama saya, asli putra Semare, Kabupaten Pasuruan salah satu kru KRI Nanggala 402,” ujar Edi Sujianto kepada sejumalah wartawan.
Edi Sujianto mengatakan, anaknya sempat berpamitan saat akan melakukan tugas pada Senin (19/4) melalui video call. “Sempat berpamitan melalui video call, pada Senin kemarin. Memang sudah menjadi kebiasaannya ia pasti pamit dulu sebelum bertugas,” jelasnya.
Muhammad Imam Adi sudah menikah dan berdomisili di Kota Surabaya bersama istri dan satu anaknya yang masih berusia 2,5 tahun. Edi Sujianto mendapat kabar dari menantu perempuannya, pada Rabu (21/4) sore bahwa kapal selam, Muhammad Imam Adi saat menjalankan tugas, dinyatakan hilang kontak dan diperkirakan berada di relung berkedalaman ratusan meter.
“Saya mendapat kabar dari istrinya. Sampai saat ini masih menunggu kabar terbaru dari Surabaya,” ucap Edi Sujianto.
Ia mengharapkan agar KRI Nanggala 402 segera ditemukan. Edi juga berharap semua kru di dalamnya selamat semua. “Doa dan harapan kami untuk kru, supaya selamat semua dan kapal selam itu bisa diangkat,” kata Edi Sujianto.
Tentu saja, suasana haru masih menyelimuti keluarga. Bahkan, para kerabat dan tetangga terus berdatangan untuk mengetahui kebenaran kabar tersebut.
Lettu Muhammad Imam Adi, sempat ditahan oleh sang anak saat akan melaksanakan tugas bersama kapal selam Nanggala 402 di perairan Bali. Perilaku sang anak yang terekam dalam video itu pun sempat viral di media sosial.
Video berdurasi 44 detik itu, merekam momen seorang balita berjenis kelamin laki-laki terlihat sedang bergurau dengan seorang pria berpakaian hitam. Pria itu adalah Lettu Muhammad Imam Adi, salah satu kru kapal selam Nanggala 402.
Dalam video tersebut anaknya itu seakan punya firasat bahwa akan ada musibah yang akan menimpa ayahnya yang akan bertugas di KRI Nanggala 402 beberapa hari lalu.
Diketahui, anaknya yang bernama Azka, tengah memaksa dan menahan sang Ayah untuk tidak bekerja. Bahkan, Azka sempat mengunci sang ayah di dalam kamar.
Sementara itu, Dina, adik dari Lettu Imam Adi yang berada di Kraton, Kabupaten Pasuruan membenarkan terkait video yang viral tersebut. Video itu memang direkam oleh kakak ipar yang juga istri dari kakaknya sebelum berangkat bertugas pada Senin (21/4) lalu.
“Memang benar, anaknya tak memperbolehkan papanya ikut berangkat,” ujar Dina kepada sejumlah wartawan, Sabtu (24/4).
Menurut Dina, keponakannya itu tak pernah menangis saat ayahnya hendak berangkat bertugas. Namun, saat itu justru tingkah lakunya yang berbeda ditunjukkan saat ayahnya akan berangkat bersama kapal selam Nanggala 402 di perairan Bali. “Ini baru pertama kali anaknya nangis, sebelum berangkat hari Senin itu,” jelasnya. [hilmi husain]

Tags: