Edubatt, Mesin Sampah Kelola Daur Ulang Baterai Bekas

Arthur dan tim menunjukkan prototype Edubatt.

Surabaya, Bhurawa
Suistanable Develoment Goals (SDGs) diusung dalam Venture Festival 2023. Pameran karya yang digelar Faculty of Industrial Technology Petra Christian University (PCU) suguhkan ide-ide kewirausahaan berbasis teknologi untuk memberi solusi atas permasalahan di masyarakat.

Gelaran pameran yang tergabung dalam mata kuliah Technopreneurahip ini menghadirkan 64 ide prototype berbasis teknologi yang diiikuti 220 mahasiswa semester 5 dan 7 mata. Kegiatan akan berlangsung 22-24 November 2023.

Salah satu inovasi yang menarik perhatian adalah Edubatt. Inovasi yang dibuat Arthur Lumanow (Teknik Eektro), Stephanus Johan (Informatika) dan Jane Iolana (Informatika) ini menawarkan edukasi lewat aplikasi, dan penyediaan tempat sampah yang dapat memilah baterai bekas untuk didaur ulang.

Ketua tim Arthur merupakan mahasiswa Electrical Engineering PCU yang menjadi salah satu anggota tim penggagas ide tersebut. Dikatakannya ide usaha dan pengembangan teknologi ini tercetus karena Indonesia masih jarang sekali menyediakan tempat sampah khusus baterai.

“Rata-rata dicampur dengan sampah lainnya. Padahal itu tidak boleh, sebab limbah kimia dalam baterai sangat berbahaya bagi lingkungan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, kelompoknya ingin meningkatkan awareness masyarakat tentang pentingnya membuang sampah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) seperti baterai, ke tempat sampah tersendiri.

Sehingga mereka mengembangkan tempat sampah khusus baterai, yang memiliki layar untuk menampilkan video-video edukasi, dan sensor kamera untuk mendeteksi kandungan lithium pada baterai.

Menariknya, Edubatt ini menghasilkan poin yang bisa ditukar dengan uang tunai maupun untuk pembayaran transportasi umum cashless. Cara kerjanya, pengguna dapat memasukkan baterai bekas ke katuk volt (tempat sampah khusus pemilahan baterai). Kemudian mesin akan otomatis menshorting mekanik untuk mendeteksi kategori bateri apakah AAA, AA, CD atau 9 volt.

“Diakhir, jika udah penuh akan didistribusikan ke perusahan baterai untuk diolah kembali. Nah untuk mendapatkan poinnya, pengguna harus scan QR,” jelasnya.

Sementara itu, Kaprodi Teknik Industri dan dosen techno preneurship, Felicia menjelaskan Venture Festival ini akhir dari proses pembelajaran dalam mata kuliah Technopreneurship, yang dilakukan oleh semua mahasiswa FTI pada setiap semesternya.

“Tujuan dari mata kuliah itu adalah untuk membekali setiap mahasiswa dengan pengetahuan dan pengalaman dalam memulai usaha (venture), khususnya yang berbasis teknologi,” tegasnya.

Ia merinci, setiap usaha yang dibuat oleh mahasiswa harus bisa memecahkan permasalahan di masyarakat, dengan mengacu pada Sustainable Development Goals (SDGs) dan United Nation yang sedang dicanangkan oleh PBB. mengungkapkan dalam Venture Festival kali ini, mahasiswa berkesempatan menunjukkan hasil prototype versi 1.0, yang rencananya akan dikembangkan menjadi versi 2.0 pada awal tahun depan.

“Misalnya saja ide edubatt. Nah, karya ini merupakan usaha berbasis teknologi yang menawarkan solusi untuk permasalahan di masyarakat dengan SDGs nomor 13 (Climate Action), 14 (Life Below Water), dan 15 (Life on Land),” jelasnya.

Ia melanjutkan, hasil luaran Venture Festival yang dipamerkan adalah berupa poster, video pitching, dan prototype.

Dalam pembuatan inovasinya, para mahasiswa didampingi oleh para dosen. Untuk pengembangan bisnis startup FTI PCU menggunakan modul kewirausahaan hasil kolaborasi bersama Wadhwani Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan oleh pengusaha Silicon Valley, USA. Wadhwani Foundation membantu perkembangan startup di negara-negara berkembang.

“Kami meyakini lewat Venture Festival ini, mahasiswa semakin termotivasi untuk melanjutkan usahanya hingga menjadi startup, dan dapat dibina di Center of Innovation and Entrepreneurship atau Sentra Inovasi dan Kewirausahaan (SIK) PCU,” ungkap Felecia.

Selain ke-64 kelompok mahasiswa dari kelas Technopreneurship, ada sembilan startup binaan SIK PCU yang juga ikut dalam pameran teknologi ini. [ina]

Tags: