EJSC Jadi Jembatan Bagi Talent Sekolah Vokasi

Hesti (kanan) dari Biro Perekonomian Setdaprov Jatim didampingi Choirul Bahctiar dari Tim MJC saat sosialisasi EJSC yang digelar oleh Bakorwil V Jember di Kab Lumajang, Selasa (19/11) kemarin. [effendi]

Jember, Bhirawa
Sosialisasi East Java Super Corridor (EJSC) yang digelar di Bakorwil V Jember mendapat respon dari para SMK yang ada di wilayah Kabupaten Lumajang, Probolinggo dan Kota Probolinggo, Selasa (19/11). Mereka berharap, EJSC menjadi jembatan bagi talent siswa SMK (Vokasi) untuk pengembangan usaha.
Seperti disampaikan Kepala SMK 1 Kota Probolibggo, Didik Purwadi. Didik berharap, agar EJSC ini sosialisasi ditindaklajuti di sekolah – sekolah. Pasalnya, banyak siswa yang berbakat (talent) di era milineal ini. ”Di era digital saat ini bisnis digital merupakan kekuatan ekonomi yang sangat luar biasa. Maka anak didik harus dibawa kesana, Sehingga keberadaan EJSC ini sangat mantab sekali,” tandas Didik kemarin.
Didik berharap, dengan adanya EJSC ada tindak lanjut dengan pembinaan, sehingga banyak talent yang tersalurkan. Sehingga harapan kedepan mereka menjadi wirausahawan yang mandiri dan mampu bersaing. Ini yang dibutuhkan, mereka tidak tergantung kepada orang lain dan menjadi juragan diusahannya sendiri.
Diakui Didik, banyak kendala yang dihadapi sekolah ketika siswa menghasilkan suatu produk. ”Saat siswa mampu memproduksi, lembaga sulit untuk memasarkannya, karena tidak mempunyai jaringan. Dengan keberadaan EJSC, akan menjadi pintu bagi mereka untuk mengasah talent, sekaligus pemasaranya,” harapnya pula.
Hal yang sama juga disampikan Menik Rianti dari SMK 2 Lumajang. Menurut Menik, EJSC diharapkan bisa menjadi jembatan dan bisa memfasilitasi apa yang sudah dihasilkan sekolah terkait marketing digital.
“Bisa membantu marketing digitalnya. Paling tidak ada terobosan bagaimanana mempertemukan para talent dengan buyer (pembeli) yang banyak clientnya. Bagaimana membantu pengembangan yang sudah ada, melalui mentor-mentor yang berpengalaman,” harap Menik yang mengaku produk konfeksi yang selama ini dihasilkan oleh sekolah.
Sementara, Hesti dari Biro Perekonomian Setdaprov Jatim saat menjadi nara sumber dalam Sosialisasi EJSC di Kab Lumajang mengatakan, sejak pendaftaran EJSC dibuka sudah 437 orang, 15 client, sembilan mentor dan tiga talent yang sudah mendaftar secara online.
“Mereka bukan hanya dari kalangan siswa, tapi juga masyarakat umum. Jumlah ini akan terus bertambah, seiring dengan sosialisasi yang terus dilakukan,” ujar Hasti optimis.
Kedepan, kata Hesti, dirinya berharap masing – masing OPD di lingkungan Pemrov Jatim juga melakukan kegiatan sosialisasi yang sama. ”Karena tidak menutup kemungkinan di OPD mereka ada sektor perizinan yang ditangani,” tandasnya pula.
Secara terpisah, Kepala Bakorwil V Jember, R Tjahjo Widodo mengatakan, keberadaan EJSC merupakan komitmen pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendekatkan layanan kepada masyarakat melalui lima Bakorwil yang ada di Jawa Timur. Ada 13 sektor yang ditangani dalam EJSC, yang terkiat Perizinan, Pemberdayaan ekonomi masyarakat, Investasi dan Milenial Job Centre (MJC).
“Melalui EJSC, diharapkan mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Gedung EJSC yang nantinya dibangun di Bakorwil V Jember, diharapkan menjadi pusat kegiatan dan aktivitas masyarkat dari berbagai kalangan yang membutuhkan layanan Pemprov Jatim. Fasilitas yang disediakan, co working space, ruang pelatihan, ruang rapat, commad centre dan wifi corner. Semua fasilitas ini disediakan untuk meningkatkan pembangunan diwilyah Bakorwil V Jember,” pungkasnya. [efi]

Tags: