Geger Kasatlantas – Wartawan ,Kapolres Madiun Kota Turun Tangan

Kapolres Madiun Kota, AKBP Suryono turun tangan dan mendatangi para wartawan di salah angkringan di Rejomulyo, Kota Madiun, Rabu (17/8) untuk meluruskan kekisruhan antara perwiranya dengan wartawan. [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Insiden keributan yang melibatkan salah satu perwira polisi dengan puluhan wartawan usai detik-detik peringatan HUT RI Ke – 77, Kapolres Madiun Kota, AKBP Suryono turun tangan dan mendatangi para wartawan di salah angkringan di Rejomulyo, Kota Madiun, Rabu (17/8).

Kericuhan antara Kasatlantas Polres Madiun Kota dengan wartawan di halaman Mako Polres Madiun Kota, Rabu (17/8) terekam kamera dan beredar luas di masyarakat. Tanggapan beragam dari masyarakat menyayangkan sikap perwira polisi tersebut dinilai arogan dan mencoreng nama baik institusi Polri.

Ceritanya, pada peliputan upacara bendera memperingati HUT RI ke 77 Kota Madiun di Alun-Alun Kota Madiun, Rabu pagi (17/8), puluhan awak media mengadakan wawancara dengan Wali Kota Madiun, Maidi. Usai wawancara, awak media meninggalkan tempat.

Kala itu, Jumali wartawan jatimpos.com telah kesandung dan mau jatuh. Spontanitas dengan replek tangan Jumali cari pegangan dapat dekorasi dan terlepas lalu tangannya mengenai tubuh seorang wanita. Seketika itu, Jumali sudah mengatakan dan minta maaf , karena tidak sengaja.

Saat itu, seorang wanita tersebut ternyata istri Kasat Lantas Polres Madiun Kota, AKP AKP Dwi Jadmiko. Lalu dia mengatakan, “Nanti kamu menghadap suami saya di kantor”katanya dan disanggupi oleh Jumali.

Ketika Jumali berada di Dinas Kominfo Kota Madiun, ditelpon Kasat Lantas Polres Madiun Kota, agar ia (Saudara Jumali. red) datang ke kantor Satlantas Polres Madiun Kota.

Seketika itu pula Jumali yang ditemani puluhan wartawan daerah itu, ke Polres Madiun Kota dan terjadilah kesalahpaham dan kisruh tak dapat terhindarkan.

Akibat terjadinya debat kusir yang saling mencari kebenaranya sendiri-sendiri, meski ada beberapa anggota Polres Madiun Kota melerainya tetap debat kusir berjalan. Bahkan Kasat Lantas Polres Madiun Kota AKP Dwi Jadmiko itu lepas baju seragam dinasnya ngotot agar Jumali mengakui perbuatannya telah pegang pantat istrinya lalu minta maaf.

Tetapi kala itu Jumali bersama puluhan wartawan tidak mengikuti atau menuruti permintaan Kasat Lantas Polres Madiun Kota tersebut.

Masalahnya, menurut Jumali, dia tidak melakukan pegang pantat istri Kasat Lantas Polres Madiun Kota tersebut melainkan, dia mengaku tidak sengaja pegang tubuh istrinya karena saat itu dia (Jumali) kesandung dan mau jatuh. Tangan replek mencari pegangan kena dekor dan lepas lalu mengenai tubuh seorang ibu yang katanya istri Kasat Lantas Polres Madiun Kota itu.

“Kalau minta maaf seketika saya sudah melakukan minta maaf baik ke istri Kasat Lantas maupun Pak Kasat Lantas. Tetapi kalau disuruh mengakui, telah memegang pantat istri Kasat Lantas, saya tidak mau. Kok malah ini, mau dibuatkan BAP. Kok aneh,”kata Jumali kesal.

Seperti dalam rekaman vidio, Kasat Lantas Polres Madiun Kota AKP Dwi Jadmiko itu tampak emosi karena dirinya merasa kalau istrinya dilecehkan oleh Saudara Jumali dengan pegangi pantat istrinya.

Namun Jumali juga tetap tidak merasa pegangi tubuh istri Kasat Lantas dengan sengaja tetapi tidak sengaja, yang kala itu mau jatuh, spontannitas tangannya mencari pegangan.

Meski sudah diberikan penjelasan seperti itu oleh Jumali, tetapi Kasat Lantas justru tambah emosi dan buka baju dinasnya. Sehingga aksi lepas baju yang dilakukan AKP Dwi Jadmiko di depan puluhan wartawan dan pekerja media mendapat respon dari Ketua Bidang Hukum Forum Jurnalis Madiun (FJM), Sudibyo, mengatakan tindakan anggota Polri tersebut tidak etis dan menunjukan bahwa perwira tersebut tidak mampu mengendalikan emosi

“Itu sangat tidak etis dan tidak pantas dilakukan oleh seorang perwira polisi. Jika kasus ini tetap dilanjutkan kita akan mengawal dan melakukan pendampingan kepada rekan kita Jumali sebagai bentuk solidaritas kita sesama wartawan,” kata Ketua Bidang Hukum FJM kepada wartawan

Dukungan kepada Jumali, wartawan jatimpos.com yang dituduh melakukan pelecehan kepada istri Kasat Lantas Polres Madiun Kota juga disampaikan Adi Jaguar yang juga sesama wartawan di Madiun, menyampaikan bahwa pengacara terkenal dari Surabaya akan mendampingi sebagai advokat hingga proses hukum selesai.

“Kita melihat ada tindakan diskriminasi dan upaya pemaksaan pengakuan yang tidak dia lakukan secara sadar atau sengaja,”katanya.

Sementara itu, Kapol;res Madiun Kota AKBP Suryono, kepada awak media juga menyatakan, perselisihan anggotanya yang tersinggung istrinya kesenggol tanpa sengaja oleh salah satu wartawan di Alun Alun Kota Madiun sudah selesai. Perselisihan sesaat dan hanya kesalahpahaman yang dapat diselesaikan dengan baik dan tidak dengan secara hukum.

“Yang terjadi hanya kesalahpahaman dan miskomunikasi yang menimbulkan ketidaknyamanan. Dan kejadian ini sudah selesai mudah mudahan ke depan lebih baik,”kata Suryono.

Di depan puluhan wartawan Madiun, Kapolres Madiun Kota menjamin kasus yang dituduhkan kepada Jumali tidak berlanjut ke ranah hukum.

“Nanti akan kita panggil secara khusus anggota saya untuk menjelaskan kepada kami dan nanti akan saya sampaikan unek unek rekan rekan kepada yang bersangkutan,”kata Kapolres Madiun Kota.

Pada kesempatan itu, Kapolresta meminta maaf kepada Jumali dan seluruh wartawan Madiun atas kejadian di halaman Mako Polres Madiun Kota.”Saya Kapolres Madiun Kota dan selaku atasan yang bersangkutan memohon maaf atas ketidak nyamanan dan kesalahpahaman yang terjadi,”tegas AKBP Suryono. [dar.gat]

Tags: