Golkar Pertimbangkan Nama Harsono Dampingi Khofifah

Harsono

Pemprov Jatim, Bhirawa
Nama Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD dr Soetomo Surabaya Harsono menjadi salah satu kandidat yang bakal mendampingi Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2018. Nama Harsono kini tengah digodok Partai Golkar bersama nama-nama lainnya.
“Nama Pak Harsono menjadi satu di antara beberapa nama yang sedang digodok untuk menjadi wakil Bu Khofifah,” ujar Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Wilayah Jawa-Sumatera Nusron Wahid kepada wartawan di Surabaya, Rabu (25/10).
Harsono pernah menjabat Bupati Ngawi dua periode (1999-2010), Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, Direktur Utama RSUD dr Soetomo hingga masa purna tugasnya sebagai seorang aparatur sipil negara, kemudian diangkat oleh Gubernur Jatim Dr H Soekarwo sebagai Kepala BLUD RSUD dr Soetomo.
Beberapa nama lain yang masuk di radar Partai Golkar antara lain Bupati Gresik Sambari Halim Radianto yang juga kader internal, Bupati Bojonegoro Sunyoto, Bupati Trenggalek Emil Dardak hingga Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni.
Golkar, kata dia, sudah memastikan mengusung Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa pada Pilgub Jatim yang berlangsung 27 Juni 2018. Menurut Nusron, sampai saat ini belum ada kepastian nama karena masih dimatangkan oleh partai koalisi pengusung Khofifah ditambah masukan dari sejumlah kiai yang tergabung dalam Tim 17. “Tunggu saja karena sekarang sedang dibahas oleh partai koalisi dan kiai-kiai,” ucap mantan anggota DPR RI tersebut.
Kepala BNP2TKI itu mengharapkan nama pendamping Khofifah di Pilgub Jatim mendatang adalah figur yang mampu membantu mendongkrak perolehan suara dan bisa berkompetisi dengan pasangan Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas yang sudah diusung PKB-PDI Perjuangan. “Kalau bahasa Jawanya, calon wakil Bu Khofifah harus yang nendang sehingga bisa maju dan menang,” kata politikus berusia 44 tahun tersebut.
Kendati demikian, Nusron berharap Pilgub Jatim yang tahapannya sudah dimulai dari sekarang ini mampu berjalan aman, nyaman serta damai dengan tidak menyebarkan kampanye hitam bernada SARA yang bisa memecah belah masyarakat.
“Suasana harus kondusif dan jangan sampai seperti Pilkada DKI Jakarta. Sesungguhnya, Pilkada itu kalah dan menang biasa karena dalam proses pemilihan. Apalagi di Jatim nanti siapapun yang menang adalah teman saya, Gus Ipul teman, Khofifah juga teman. Tidak usah dibuat ribut,” tandasnya. [iib]

Tags: