Gubernur Jatim Berharap dapat Naikkan PAD Provinsi. Kapal dengan Tonase Besar Bersandar

Khofifah Indar Parawansa (kiri) didampingi Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin saat ground breaking gudang di Pelabuhan Probolinggo, Rabu (2/8). [wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkot Probolinggo, Bhirawa.
Pelabuhan Probolinggo yang dikelola Badan Usaha Pelabuhan (BUP) PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN), Pemprov Jatim terus dibenahi. Agar bisa disinggahi kapal-kapal besar, dermaga pelabuhan diperpanjang menjorok ke laut.

“Selain itu Pelabuhan Probolinggo akan dilengkapi gudang berukuran 6.000 meter persegi, yang hari ini dilakukan ground breaking,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Pelabuhan Probolinggo, Rabu (2/8).

Selain melakukan ground breaking gudang, gubernur juga meninjau pembangunan perpanjangan Dermaga-2, Pelabuhan Probolinggo. “Dengan perpanjangan Dermaga-2, kelak bisa disandari kapal-kapal dari Brazil dan Spanyol bertonase 35.000 ton,” ujar gubernur.

Seperti diketahui, Dermaga-1 sepanjang 93 meter dan lebar 31 meter dengan kedalaman 5-6 meter. Sedangkan Dermaga-2 sepanjang 306 meter dan lebar 41 meter kedalamannya 11-12 meter.

“Kalau di Tanjung Perak karena faktor sedimentasi, kedalamannya hanya 13 meter, di Pelabuhan Probolinggo bisa sampai 18 meter,” kata gubernur.

Dengan kedalaman seperti itu, dermaga bisa disandari kapal 35.000 DWT (Dead Weight Tonnage/tonase bobot mati). Dikatakan Pelabuhan Probolinggo letaknya sangat strategis karena dilindungi pemecah gelombang (breakwater) alami berupa Pulau Madura. Sehingga tinggi gelombang tidak lebih 1,5 meter dan sedimentasi laut juga rendah.

Gubernur juga mengingatkan, kelak kapal besar dari Brazil yang mengangkut gula setengah jadi (raw sugar) kalau bisa baliknya tidak kosong.

“Kapal itu pulangnya bisa mengangkut produk dari Probolinggo dan sekitarnya,” katanya.

Kota Probolinggo juga ikut terlibat dalam pengelolaan pelabuhan seperti, penyediaan air bersih hingga bongkar muat.

“Paling tidak PAD (Pendapatan Asli Daerah) bisa bertambah sekitar Rp10 miliar dengan kerja sama pengelolaan pelabuhan,” kata mantan Mensos itu.

Pemkot Probolinggo pun diminta membentuk Badan Usaha Pelabuhan (BUP) agar bisa bekerja sama dengan Pemprov Jatim. “Ekspektasi PAD tambah berapa, harus dihitung BEP (Break Even Point),” kata Khofifah.

Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin menyambut baik tawaran kerja sama dari gubernur.

“Selain kota jasa dan perdagangan, kami juga sedang mengkaji, Probolinggo sebagai kota logistik, perlunya dibangun area pergudangan, juga terminal barang untuk mendukung pelabuhan,” katanya.

Walikota juga mengingatkan, setiap tahun Probolinggo disinggahi 10-12 kapal pesiar dari luar negeri. Sektor pariwisata ini juga memanfaatkan Pelabuhan Probolinggo. Pelabuhan Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) membangun gudang baru sekaligus memperpanjang dermaga II di Kota Probolinggo.

Pembangunan infrastruktur tersebut dilaksanakan guna meningkatkan koneksitas dan aksesibilitas pelabuhan.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melakukan groundbreaking atau peletakkan batu pertama pembangunan gudang sekaligus meninjau lokasi dermaga II Pelabuhan DABN, Rabu (2/8).

Seperti diketahui, pelabuhan yang berlokasi di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo tersebut dikelola oleh Provinsi Jawa Timur lewat PT. DABN.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Nyono mengatakan gudang baru pelabuhan DABN memiliki luas 6.000 meter persegi.

“Dampak positif gudang baru bagi pihak swasta atau pabrik bisa melakukan stuffing bahan ataupun barang dalam jumlah besar,” katanya.

Dia melanjutkan perpanjangan di dermaga II mencapai 92×31 meter. Dengan perpanjangan dermaga II, praktis kapasitas pelabuhan meningkat menjadi 50.000 DWT dari sebelumnya hanya 25.000 DWT.

“Nantinya, pelabuhan bisa menampung kapal berukuran besar dari berbagai negara, antara lain Brazil dan Spanyol,” paparnya.

Gubernur Khofifah menyatakan pihaknya bakal terus berupaya melakukan perbaikan infrastruktur Pelabuhan DABN. Selain itu juga meningkatkan koneksitas dan aksesibilitas pelabuhan.

“Upaya yang tengah kami lakukan, yakni membangun gudang dan perpanjangan dermaga II di pelabuhan,” jelasnya.

Dia mengungkapkan gudang baru di Pelabuhan DABN bisa menjadi sumber pemasukan tambahan PAD Pemprov Jawa Timur. Nilai pemasukan tambahan PAD diperkirakan mencapai Rp 10 miliar.

“Karenanya kerja sama dengan Pemerintah Kota Probolinggo, adalah kebutuhan strategis. Saya mohon, Wali Kota Probolinggo segera menyiapkan BUMD. Hal itu supaya pelaksanaan bongkar muat kerjasamanya dengan BUMD Kota Probolinggo,” terangnya.

Seiring dilakukannya, pengerjaan perpanjangan Dermaga II Pemprov Jatim juga menyusun strategi agar aktivitas kapal di pelabuhan makin menggeliat.

“Harus ada keseimbangan. Kapal yang datang dan kembali berlayar, diharapkan tetap mengangkut barang. Masa tunggu kapal tidak maksimal 1,5 hari,” urainya.

Sementara itu, Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin menyebut pihaknya akan segera menyiapkan BUMD agar kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur lekas terjalin.

“Ada beberapa aspek kerja sama, yakni suplai air bersih, jasa transportasi, dan pergudangan. Kami memiliki banyak tanah aset yang bisa dimanfaatkan untuk depo logistik serta bongkar muat kapal di pelabuhan DABN,” tambahnya.(Wap.hel)

Tags: