IPSI Kab.Nganjuk Prioritaskan Program Atlet Muda

Foto Ilustrasi

Nganjuk, Bhirawa
Melihat dan memberi motivasi langung kepada atlet muda pencak silat, Letkol Arh. Sri Rusyono Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Nganjuk mendatangi sejumlah tempat latihan perguruan silat. Bahkan, IPSI Nganjuk menargetkan munculnya atlet nasional pencak silat dari Kabupaten Nganjuk.
“Saya mengapresiasi perguruan pencak silat yang saat ini berusaha keras dan terus mencetak atlet-atlet pecak silat muda berbakat,” ujar Sri Rusyono saat meninjau latihan pencak silat di Padepokan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Menurutnya, perguruan pencak silat di Kabupaten Nganjuk dianggap telah berhasil melestarikan olahraga beladiri tradisional. Sehingga peran IPSI telah mampu melestarikan seni budaya. Selain itu, Sri Rusyono juga menilai, saat ini pencak silat kembali menjadi olahraga yang disenangi dan dipelajari generasi muda Kabupaten Nganjuk. Buktinya, seni beladiri cukup menggeliat di tengah masyarakat. Generasi muda berkeinginan mendalami olahraga pencak silat.
Bahkan, dikatakan Sri Rusyono, warga negara asing saat ini banyak yang mempelajari dan mengembangkan pencak silat. “Pencak silat, beladiri tradisional warisan nenek moyang bangsa Indonesia sudah mendunia, sayang kalau potensi atlet silat Kabupaten Nganjuk tidak dapat berkembang secara maksimal,” ujar Sri Rusyono kepada Bhirawa.
IPSI Kabupaten Nganjuk, tentu sangat mendukung program dari seluruh perguruan pencak silat di Nganjuk dan terus mensuport kegiatan-kegiatan yang bersifat positif . Selain memunculkan atlet handal, kerukunan antar perguruan silat juga tidak kalah pentingnya. ” Festival Pencak Silat yang dilaksanakan Pengcab IPSI yang bekerjasama dengan Pemkab Nganjuk, merupakan salah satu wujud mencari bibit nasional dari cabang olar raga silat,” terang Sri Rusyono.
Saat yang sama, Sri Rusyono juga memberikan pengarahan kepada atlet muda PSHT yang akan mengikuti kejuaraan PSHT Cup 2017. Atlet silat, diungkapkan Sri Rusyono, tidak hanya melakukan olah fisik saja. Tetapi juga harus melakukan olah batin serta olah pikir, sehingga selain memiliki kemampuan otak yang tinggi juga memiliki ketahanan fisik yang kuat. Dari modal dasar tersebut, maka akan muncul atlet silat kelas nasional maupun dunia seperti yang pernah dimiliki oleh Kabupaten Nganjuk era 90 silam.(ris)

Tags: