JSC Dinsos Jatim Gerak Cepat Tangani Disabilitas yang Viral di Tik Tok

Tim JSC Dinsos Jatim bergerak cepat melakukan penjangkauan untuk menangani penyandang disabilitas penjual peyek di leher dan merangkak.

Jualan Peyek di Leher dan Merangkak, Dapat Bantuan Sembako dan Diasesmen

Pemprov Jatim, Bhirawa
Hati siapa yang tak terenyuh ketika melihat penyandang disabilitas berjualan peyek dengan merangkak. Karena penyakit yang dialaminya, remaja berusia 17 tahun bernama Chintya itu tidak bisa berjalan menggunakan kakinya.

Dia mengalungkan bungkusan peyek di lehernya, kemudian berkeliling menjajakan peyek dengan merangkak hingga kakinya lecet dan berdarah. Video Chintya tersebut viral di media sosial. Di TikTok, konten tersebut ditonton hingga 1,3 juta kali.

Pemprov Jatim melalui Tim Jatim Social Care (JSC) Dinas Sosial (Dinsos) bergerak cepat melakukan penjangkauan pada, Sabtu (15/7). Bersama Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Provinsi Jatim, Nursoleh, Tim JSC mengunjungi kediaman Chintya dan keluarganya di Jl. Kendangsari, Gang 7 Sekolahan, No. 52f, Surabaya. Dalam penjangkauan itu, Tim JSC Dinsos Jatim menyerahkan bantuan sembako dan melakukan asesmen.

Anak bernama lengkap Chintya Afrianti Amanla tersebut menderita cerebral palsy. Dia tinggal bersama bapak, ibu, dan adik. Sang bapak, Andik Siswanto, dulu bekerja sebagai kuli batu. Namun, sejak menderita kanker mulut (palatum) stadium 2 pada 2019 lalu, dia tak bisa bekerja lagi. Chintya pun terpaksa putus sekolah setahun lalu untuk merawat bapaknya.

Sedangkan sang ibu, Sumiati, bekerja sebagai asisten rumah tangga dan mencabut benang di konveksi dengan gaji Rp50 ribu per hari. Sementara adik Chyntya normal dan bersekolah di SD Kendangsari.

“Chyntya dan keluarga sudah ditangani oleh Pemerintah Kota Surabaya sejak Desember 2022. Bapaknya sudah mendapatkan bantuan kursi roda. Chyntya cacat sejak lahir pada kakinya. Dia bisa berdiri, namun harus dibantu bila berjalan dengan dipapah. Dia pernah diberi kursi roda, namun minta bantuan penopang kaki agar kuat berdiri,” jelas Wisnu, Lurah Kendangsari.

Sementara itu, dari hasil asesmen yang dilakukan Tim JSC Dinsos Jatim, ternyata sudah sekitar lima bulan lalu Chyntya tak lagi berjualan peyek. Aktivitas sehari-harinya kini berjualan cireng dan ice cream secara online.

“Chyntya ingin kejar paket C dengan harapan bisa mendampingi bapaknya yang sedang sakit. Saat ini sudah ada donatur yang menawarkan,” ujar Kepala Dinsos Jatim Dra Restu Novi Widiani MM.

Sedangkan untuk penanganan bapak Chyntya, berdasar saran dokter RSUD dr Soetomo, ia harus dikemoterapi. Namun, kondisi badannya harus stabil dulu karena fisiknya sangat kurus. “Yang dibutuhkan saat ini adalah kursi roda multi guna,” pungkasnya. [Rachmat Caesar BSW]

Tags: