Kabar Tsunami Bakal Terjadi di Trenggalek Tak Benar, Warga Diminta Jangan Panik

Trenggalek,Bhirawa
BPBD Trenggalek, Sebut Potongan Video yang Beredar Perihal Potensi Bukannya Prediksi Akan Terjadi Tsunami

Isu akan terjadinya bencana Tsunami di Trenggalek, segera disikapi oleh Forkopimda di Kabupaten Trenggalek dengan mengelar rapat koordinasi dengan semua stake holder terkait di Gedung Rupatama Polres Trenggalek, Jum’at (4/6/2021).

Hal ini dikarenakan sempat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, Pemerintah Kabupaten Trenggalek menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik. Potongan video yang beredar merupakan kajian potensi bencana Tsunami yang bisa terjadi di Pesisir Selatan Jatim, termasuk Trenggalek, bukannya prediksi para ahli.

Salah Satu Kabid Kebencanaan BPBD Kabupaten Trenggalek, Budiono dalam rakor ini menegaskan

“Trenggalek memang berpotensi Tsunami dan potensi itu ada, namun sebatas potensi, semoga saja ini tidak terjadi,” harapnya.

Ditambahkan olehnya, “namun penerimaan masyarakat saat ini isi video tersebut, Trenggalek diprediksikan akan terjadi Tsunami, sehingga hal ini perlu kita luruskan,” imbuhnya.

Keresahan masyarakat khususnya di Trenggalek, timbul usai beredar potongan video yang beredar luas saat ini. Dimana salah satu pejabat BMKG menyebut potensi gempa lebih dari 8 SR dan Ketinggian gelombang 29 meter di Trenggalek.

Dijelaskan Kabag Ops Polres Trenggalek, Kompol Supian potongan video ini merupakan hasil webinar BMKG di Jawa Timur beberapa waktu yang lalu. Isinya dibenarkan olehnya kajian potensi bukannya prediksi dari para ahli.
Polemik yang terjadi di masyarakat soal Tsunami ini menjadikan alasan.

Kapolres Trenggalek, AKBP Dony Satria Sembiring mengajak semua lapisan yang ada untuk bisa memitigasikan kesiapan menghadapi bencana tersebut. Sehingga harapnya bila terjadi, masyarakat siap dan korban bisa ditekan
Meskipun potensi, Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamad Nata Negara lebih menekankan perlunya kesiapan menghadapi bencana Tsunami ini sebelum terjadi.

“Semoga ini tidak terjadi,” ucapnya dalam rakor tersebut.
Masih ingat dibenaknya saat pertama menjabat sudah diajak gelar apel kesiapsiagaan bencana di Panggul. Dirinya berpesan jangan sampai baik dalam kesiapan sebelumnya namun tidak siap saat kejadian bencana.

Menurut wakil bupati muda ini, penanganan kebencanaan perlu sinergitas semua pihak. “Semua stake holder terkait harus bersinergi, lepaskan ego sektoral,” pesan Wabup Trenggalek.(Wek)

Tags: