Kapolres Situbondo Ingatkan Warga Tak Terprovokasi Perusakan Banner

Jajaran personel Mapolsek Banyuputih bersama tokoh masyarakat setempat mengganti baner yang dirusak oleh warga yang tidak bertanggungjawab, Jumat (23/9). [sawawi/bhirawa]

Jelang Pilkades Serentak, Desa Sumberejo Mulai Memanas

Situbondo, Bhirawa
Mapolres Situbondo melalui Mapolsek Banyuputih bersama panitia pilkades Sumberejo bergerak cepat menindak lanjuti terjadinya perusakan spanduk (banner) atau Alat Peraga Kampanye (APK) calon kades nomor urut 3, atas nama Totok Suhaidi di desa setempat Jumat (23/9).

Kapolres Situbondo AKBP Andi Sinjaya mengatakan, kejadian perusakan banner cakades di Desa Sumberejo, langsung disikapi personil Polsek Banyuputih bersama Koramil Banyuputih. Muspika bersama panitia Pilkades juga langsung melakukan penggantian baner APK calon kades yang dirusak oleh orang tak dikenal tersebut.

Menurut Kapolres Andi Sinjaya, awalnya polisi menerima laporan dari masyarakat terkait adanya perusakan banner milik salah satu cakades. Polsek Banyuputih bersama panitia Pilkades dengan didampingi Bhabinkamtibmas dan Babinsa cepat melakukan penggantian baner yang dirusak.

“Kami sebelumnya melakukan koordinasi dengan Cakades serta pendukung Cakades agar tidak terprovokasi atas kejadian tersebut,” ucap Kapolres Andi Sinjaya.

Selain itu, Kapolres Andi Sinjaya menegaskan, untuk menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif dalam tahapan Pilkades serentak yang akan digelar pada 6 Oktober 2022 mendatang, Polres Situbondo dan Polsek saat ini intens melaksanakan patroli.

“Kami juga menjalin silaturahmi bersama dengan forkopimka, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta kades berikut Cakades sebagai cooling system,” ulas Kapolres Andi.

Sejak kejadian perusakan banner, lanjut Kapolres Andi, pihak Kepolisian mengeluarkan himbauan kepada seluruh elemen masyarakat dalam pelaksanaan pilkades serentak untuk bersama-sama menjaga ketentraman dan ketertiban.

“Kami harap jangan sampai terprovokasi dengan hal-hal yang tidak diinginkan seperti berita ujaran kebencian, hujatan dan mewaspadai informasi hoaks di media sosial (medsos),” terang mantan Kapolres Enrekang Sulsel itu.

Kapolres Andi kembali menambahkan, adanya perbedaan pandangan dan pendapat sangat wajar dalam proses demokrasi seperti ajang pilkades. Namun, pinta dia, pihaknya berharap semua elemen tidak terprovokasi atau terpancing oleh adanya informasi hoaks, hujatan atau ujaran kebencian yang disebarkan oleh oknum tertentu.

“Mereka (oknum) itu biasanya ingin memecah belah antar kubu dan pendukung cakades,” pungkas Kapolres Andi Sinjaya. [awi.gat]

Tags: