Kasal Silaturahmi dan Temu Kangen dengan Warga Kab Madiun

Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengadakan silahturahmi dan temu kangen dengan warga juga teman sekolahnya dengan menggelar wayang kulit di kediaman, Desa Garon, Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun, Minggu (23/10). Tampak Yudo Margono menyerahkan tokoh wayang Werkudoro kepada dalang Ki Tantut Sutanto. [sudarno]

Kabupaten Madiun, Bhirawa
Silaturahmi dan temu kangen dengan masyarakat Kabupaten Madium, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengadakan pagelaran wayang kulit di kediaman, Desa Garon, Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun, Minggu (23/10).
Hadir dalam acara tamu dari jajaran Kodiklatal, Pangkoarmada, Pejabat Utama Mabesal, Bupati Madiun, Kapolres Kabupaten Dan Kota Madiun, Dandim 0803/Madiun, jajaran Forkopimda Kabupaten Madiun, perangkat Kecamatan Balerejo, Perangkat Desa Garon, masyarakat serta rekan SD hingga SMP KSAL.
Pagelaran wayang kulit dengan lakon Bima Suci menjadi ajang silaturahmi antara TNI AL dengan masyarakat Kabupaten Madiun. KSAL yang notabene putra daerah Kabupaten Madiun, dalam sambutannya mengaku bangga sekaligus rindu dengan bumi kelahiran di Desa Garon. Pasalnya setelah menjadi sejak pendidikan Akademi Militer hingga menjadi KSAL telah puluhan tahun meninggalkan rumah demi mengabdi kepada bumi pertiwi.
“Setelah puluhan tahun meninggalkan bumi kelahiran untuk bertugas bisa kembali bersilaturahmi dengan warga sekitar, rekan SD-SMA reuni dan silaturahmi yang dikemas dalam pagelaran wayang kulit menghadirkan hiburan masyarakat setelah dua tahun dilanda pandemi Covid 19,” ungkapnya.
Pada saat membuka acara, Laksamana Yudo Margono bernostalgia pada masa lalu. Pagelaran wayang kulit merupakan budaya favorit KSAL sejak kecil. Kini digelar di halaman kediaman sebagai ajang silaturahmi memperkenalkan TNI AL yang belum banyak dikenal masyarakat Kabupaten Madiun khususnya Desa Garon. Pasalnya, dahulu masih sangat minim warga Kabupaten Madiun yang menjadi angkatan laut.
“Kilas balik pada waktu kecil duduk paling depan sambil kemulan sarung makan siter, isi trembesi yang digoreng pakai wajan tanpa minyak sampe meletus – meletus,” kata Laksamana Yudo.
Tidak pernah melupakan masa lalu dan tidak pernah merasa malu menceritakan masa kecilnya kepada staf bahkan kolega bahw dirinya dilahirkan dari orang tua yang bermata pencaharian sebagai petani, hidup di desa yang dahulu selalu dilanda banjir pada saat musim hujan. Namun, justru hal tersebut yang dirasa menjadi ajang membentuk mental serta kepribadian hingga saat ini bisa menjadi pimpinan TNI AL.
“Dulu tidak pernah berfikir bisa jadi seperti ini, saya tidak pernah melupakan kenangan manis semasa dulu, justru itulah yang membentuk saya sampai seperti sekarang ini,” tandasnya.
Pada kesempatan ini, Bupati Madiun, Maidi, memberikan cinderamata berupa seperangkat lengkap peralatan Dongkrek kepada KSAL menjelaskan, kesian dongkrek itu dulu adanya di Caruban, alhamdulillah sekarang Dongkrek ini sudah dilesatarikan di seluruh wilayah Kabupaten Madiun.
“Kesenian Dongkrek ini rencana juga akan kami mainkan dengan para anggota TNI angkatan laut disaat acara pageleran-pagelaran,” kata Laksamana Yudo saat menerima cinderamata.
Pagelaran wayang kulit oleh dalang Ki Tantut Sutanto dengan lakon Bima Suci digelar semalam suntuk. Masyarakat pun antusias menyaksikan jalan ceritanya hingga paripurna. [dar.fen]

Tags: