Kelurahan Krapyakrejo Kota Pasuruan Jadi Pilot Project TPS Terpadu

Wali Kota Pasuruan, Gus Ipul saat bersih-bersih sampah di Pasar Besar Kota Pasuruan. [Hilmi Husain/Bhirawa]

Kota Pasuruan, Bhirawa
Saat ini, volume sampah di Kota Pasuruan mencapai 94 ton per harinya.

Untuk menekan sampah yang masuk di tempat pembuangan akhir (TPA) supaya tidak overload, Pemkot Pasuruan menyiapkan mesin pembakar sampah (incinerator) di tempat pembuangan sampah (TPA) di setiap kelurahan terpadu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Pasuruan, Samsul Rizal mengatakan mesin incinerator akan bisa mereduksi sampah di tingkat TPS terpadu.

“TPS 3R di Kelurahan kita tingkatkan menjadi TPS Terpadu. Peningkatan TPS diharapkan akan mengurangi sampah di TPA,” urai Samsul Rizal, Kamis (3/3).

Adapun cara kerjanya adalah di TPS Terpadu sampah yang masuk akan diproses melalui mesin Pengolah Sampah Domestik (PSD). Kemampuan mesin PSD tersebut dapat mengurangi sampah hingga 200 kilogram atau per jam. Kelurahan Krapyakrejo dipilih menjadi pilot project.

“Pilot project tahun ini di Kelurahan Krapyakrejo. Apabila berhasil, tentu akan kita lanjutkan di kelurahan lain dengan meningkatkan TPS 3R untuk dijadikan TPS Terpadu,” tegas Samsul Rizal.

Pihaknya menambahkan TPS terpadu di Krapyakrejo akan dibangun mulai bulan Juli 2022 di atas di atas lahan 80 meter persegi. Anggaran pembangunan TPS Terpadu plus pembelian mesin PSD sebesar Rp 718.390.000.

Terpisah, Wali Kota Pasuruan, H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan bahwa ia akan pengelolaan sampah secara bertahap yang diubah dari konvensional menjadi lebih modern. Dengan tujuan agar sampah yang masuk ke TPA Blandongan di Kota Pasuruan terus berkurang.

“Dengan cara ini, kami tak perlu lagi menambah luas TPA untuk menampung sampah. Kami cari langkah yang lebih modern. Ini dalam rangka mengurangi pembuangan sampah ke TPA dengan memperkuat TPS menjadi TPS Terpadu yang sifatnya zerois sampah,” jelas Gus Ipul. [hil.gat]

Tags: