Konjen Australia Sebut Dosen Asal Indonesia Dominasi Belajar di Negara Australia

Konjen Australia di Surabaya, Miss Fiona Hoggart didampingi Rektor Unej, Iwan Taruna dan para pejabat saat berkunjung ke Kampus Universitas Jember, Senin (7/11). [effendi]

Jember, Bhirawa
Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Surabaya, Miss Fiona Hoggart menyebut sebanyak 18 ribu dosen yang belajar di Australia terbanyak berasal dari Indonesia, khususnya dari Provinsi Jawa Timur. Hal ini dikatakan saat melakukan kunjungan di Universitas Jember (Unej), dalam rangka menjalin hubungan kerjasama, Senin (7/11) kemarin
“Ini dikarenakan posisi Indonesia bagi Australia sangat strategis sebagai negara tetangga dekat dan mitra kerjasama utama. Australia dan Indonesia pada hakikatnya memiliki banyak kesamaan, diantaranya masyarakat Australia dan Indonesia merupakan negara multietnik yang tersusun dari beragam etnis, budaya, dan agama. Ditilik dari sejarahnya, kedua negara juga memiliki jalinan hubungan yang baik walau harus diakui ada kalanya memiliki pasang surut hubungan sebagai negara bertetangga,” ujar Miss Fiona Hoggart saat kunjungi Kampus Universitas Jember, Senin (7/11).
Kunjungan Konjen Australia ke Universitas Jember (Unej) dalam rangka pengembangan kerjasama sekaligus bertemu dengan dosen alumni perguruan tinggi di Australia yang ada di Universitas Jember
“Tentu saja pengembangan kerjasama pendidikan dengan Universitas Jember menjadi tujuan utama kunjungan saya kali ini. Apalagi sudah ada Perguruan Tinggi (PT) ternama di Australia yang sudah resmi membuka kampus di Jakarta, bahkan berencana membuka kampus di kota lain di Indonesia. Keberadaan kampus perguruan tinggi Australia di Indonesia membuka kesempatan kolaborasi yang lebih erat dengan PT di Indonesia, termasuk Unej,” jelas Miss Fiona Hoggart yang sebelumnya bertugas di Kedubes Australia di Jakarta
Kunjungan Konjen Australia disambut Rektor, Iwan Taruna, bersama jajaran pejabat di Unej, diantaranya Wakil Rektor III, Dekan FISIP, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2), Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan penjaminan Mutu (LP3M), Direktur Pascasarjana dan Kepala Kantor Internasional.
Tawaran kerjasama ini disambut hangat Rektor Iwan Taruna. Menurutnya, sebenarnya kerjasama Unej dengan pemerintah Australia khususnya dengan PT sudah terjalin lama semenjak dekade tahun 90-an. Terbukti dengan banyaknya dosen di Kampus Tegalboto yang menyelesaikan pendidikan pascasarjananya di Negeri Kangguru ini.
Selain menjadi tujuan lokasi studi, banyak kerjasama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan diantaranya yang terbaru Program Pencegahan Pernikahan Dini di Kabupaten Bondowoso yang dilakukan para dosen Unej alumni Australia.
“Setahu saya ada 50 atau bahkan lebih, dosen Unej yang lulusan Australia. Australia hingga kini dipilih menjadi lokasi studi karena kualitas dan jaraknya relatif dekat dengan Indonesia. Salah satu bentuk kerjasama yang bisa diagendakan dalam waktu dekat adalah Program Double Degree antara Pascasarjana Unej dengan PT di Australia dan tentu saja kerjasama penelitian serta pengabdian kepada masyarakat yang sudah berjalan, termasuk pelaksanaan Program KKN Unej Membangun Desa yang juga didukung pemerintah Australia,” tutur Iwan Taruna.
Tawaran kerjasama penelitian juga datang dari Ketua LP2M, Prof Yuli Witono, yang tertarik pada bagaimana para pakar pertanian Australia memanfaatkan lahan gurun menjadi lahan produktif. Termasuk kemungkinan kerjasama pengiriman dosen Unej mengajar bahasa dan budaya Indonesia di Australia. Menanggapi hal ini, Fiona Hoggart berjanji akan berkoordinasi dengan Kedubes Australia di Jakarta untuk mencoba mengagendakan pertemuan antara Unej dengan Atase Pendidikan kedubes Australia dan perwakilan PT Australia, terutama yang sudah membuka kampus di Indonesia.
Selain bertemu Rektor dan jajaran pejabat di Universitas Jember, Konjen Australia di Surabaya juga memberikan kuliah umum bagi civitas akademika FISIP di Ruang Aula Serba Guna. Dalam kuliah umumnya, Fiona Hoggart kembali menegaskan pentingnya Indonesia bagi Australia. Menurutnya pemerintah Australia kini tengah fokus mengembangkan kerjasama internasional dengan berbasis pada geopolitik dan geostrategis. Maka Indonesia sebagai negara tetangga mendapatkan perhatian khusus.
Kuliah tamu berjudul Indonesia-Australia Partnership dimotori Laboratorium Kajian Politik dan Kawasan Program Studi Hubungan Internasional FISIP Unej. Dibuka Wakil Rektor III Unej, Prof Bambang Kuswandi. Dalam sambutan pembukanya, Prof Bambang Kuswandi berharap, kuliah umum Konjen Australia di Surabaya membuka wawasan dan cakrawala Civitas akademika FISIP akan posisi hubungan Indonesia dengan Australia.
Termasuk mendorong dosen dan mahasiswa melanjutkan studi ke Australia. Selain bertemu Rektor Unej dan memberikan kuliah umum di FISIP, Miss Fiona Hoggart juga akan bertemu para dosen Unej alumni Australia pada Hari Selasa malam. [efi.fen]

Tags: