Lurah Try Deasy Kusuma Ning Ayu, Peserta terbaik Diklat BPSDM Provinsi Jatim

Try Deasy Kusuma Ning Ayu, S.Psi, saat menerima buku dari panitia.

Berharap Dalam Waktu Dekat Bisa Melaunching Batik Khas Desa Jatirenggo
Surabaya, Bhirawa
Lurah Desa Jatirenggo, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, Try Deasy Kusuma Ning Ayu, S.Psi, akhirnya berhasil meraih predikat sebagai peserta terbaik pada kegiatan Diklat Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia bagi Kepala Desa Angkatan II Kelas A Tahun 2022, yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim, di Madiun, 14-18 Februari 2022.
Deasy merupakan salah satu dari empat peserta yang terpilih dari Kabupaten Lamongan, di sampng Edy Suyanto, Kades Sidomukti, Kecamatan Lamongan, Jahuri, Kades Keting, Kecamatan Sekaran, dan Aris Kusmaryono, Kades Tanggunjagir, Kecamatan Mantup.
Pada Diklat yang dibuka oleh Gubernir Jatim Khofifah Indar Parawansa tersebut, Deasy dari awal (sebagai perwakilan Kabupaten Lamongan) sudah terpilih karena kreativitas dan inovasinya. “Alhamdulillah, terus terang saya merasa bangga dapat mewakili Lamongan di forum tingkat Provinsi Jawa Timur. Hal ini karena program-program yang selama ini sudah terlaksana di desa saya, Jatirenggo, Kecamatan Glagah saya paparkan, baik di forum Kabupaten Lamongan maupun di Forum Provinsi Jatim. Salah satunya adalah BUMDes,” kata Deasy.
Sebagaimana diketahui, BUMDes adalah badan hukum yang didirikan oleh desa dan/atau bersama desa-desa guna mengelola usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan produktivitas, menyediakan jasa pelayanan, dan/atau menyediakan jenis usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa
Selanjutnya, disebutkan pula bahwa usaha BUMDes adalah kegiatan di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum yang dikelola secara mandiri oleh BUMDes. Sedangkan Unit Usaha BUMDes atau Unit Usaha BUM Desa adalah badan usaha milik BUM Desa yang melaksanakan kegiatan bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum berbadan hukum yang melaksanakan fungsi dan tujuan BUM Desa.
Lebih jauh dijelaskan, BUMDes Desa Jatirenggo memounyai beberapa unit usaha, di antaranya, pertama, Simpan Pinjam Perempuan (SPP), yang mana pelakunya adalah ibu-ibu rumah tangga. Selain itu, kedua adalah unit usaha konveksi. “Kami memproduksi sendiri mulai dari membuat pola memotong menjahit, mengemas, dan memasarkan.
Kami berharap, dalam waktu dekat kami sudah bisa melaunching produk terbaru dari konveksi yaitu batik yang akan kami jadikan sebagai batik khas Desa Jatirenggo,” papar Deasy seraya menambahkan, di samping itu, unit usaha ketiga adalah budidaya madu dan keempat budidaya conggah (semacam udang jumbo).
Deasy menjelaskan, semua pelaku adalah warga Jatirenggo. Hal ini dikandung maksud untuk menyejahterakan seluruh warga Jatirenggo. Hal ini tentunya tidak bisa serta merta terwujud sejahtera. Tentu perlu proses, yakni menikmati, mengamati jatuh bangunnya. Karena ibarat pelaut yang handal, tidak dihasilkan oleh laut yang tenang. Semua perlu perjuangan,” tutur anak ketiga dari lima bersaudara yang lahir di Bojonegoro, 19 Desember 1980 itu.
Deasy yang dilantik pada tanggal 7 November 2019 itu, merupakan Kepala Desa perempuan pertama di Jatirenggo. Dia bertekad ingin melanjutkan apa yang baik dari pemimpin sebelumnya dan memperbaiki yang kurang baik. [Choirul Anam Abdul Djabar]

Tags: