Mahasiswa Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, IBU Gelar Doa Bersama

IKIP Budi Utomo Malang memberikan santunan kepada salah satu korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang. [m taufiq]

Kota Malang, Bhirawa
Associet Prof Dr H Nurcholis Sunuyeko MSi, Rektor IKIP Budi Utomo (IBU) Malang bersama civitas akademika, PWI Malang Raya, beserta Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Blimbing Kota Malang, menggelar doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan.
Menurut Prof Nurcholis, pihaknya merasa sangat kehilangan sekaligus menyesalkan atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Yang menimpa orang – orang tidak berdosa. Maka Civitas Akademika IBU Malang, menyampaikan belasungkawa sedalam – dalamnya. Dan mengirim doa untuk para korban Tragedi Stadion Kanjuruhan. Diantaranya, Salsa Yonas Octavia, mahasiswi baru semester I, dari Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial dan Humaniora (F-PISH) IBU.
“Kepada keluarga yang ditinggalkan, kami memberikan bantuan beasiswa pendidikan gratis strata satu (S1) di IBU Malang hingga lulus nanti. Di sela kirim doa ini, bantuan itu kami serahkan. Diwakili saudara sepupunya, Vina Nur Jannah,” tukasnya.
Sementara itu, Vinna Nur Jannah mengaku sangat berterimakasih sekali kepada IBU Malang. Atas tawaran beasiswa pendidikan gratis S1, yang telah ikut peduli dan mendukung bagi keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
“Kesempatan ini yang kami tunggu – tunggu, saat kami ingin kuliah, terkendala biaya. Sementara waktu, biasanya ya bantu jualan di rumah. Semoga ilmu yang akan kami dapatkan ini nanti, bisa memberikan nilai pahala dan keberkahan bagi almarhumah Salsa Yonas Octavia di sana,” tutur Vinna,
Sementara itu, Ketua PWI Malang Raya, Ir Cahyono, menyampaikan duka cita dan bela sungkawa untuk korban Tragedi Kanjuruhan. Termasuk mahasiswa IBU, yang menjadi salah satu korban.
“Sejak awal terjadinya Tragedi Kanjuruhan tersebut, kami langsung membuat pernyataan sikap. Salah satunya adalah meminta kepolisian untuk mengusut secara tuntas tragedi ini. Dan syukur alhamdulillah, Presiden juga sudah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Semoga TGIPF bisa bekerja secara maksimal. Untuk bisa memenuhi kerinduan seluruh Aremania, yang mendampakan kepastian hukum dari peristiwa ini,” tegas wartawan Harian Bhirawa. [mut.fen]

Tags: