Manfaatkan Moment, Stok Sudah Siap Sebelum Puasa

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Omzet Penjualan Busana Muslim Naik
Surabaya, Bhirawa
Memasuki pekan kedua Bulan Ramadan, penjualan busana muslim di beberapa toko penjual busana muslim mengalami kenaikan omzet. Kondisi ini tidak terlepas dari kesiapan pedagang dalam membaca peluang bisnis yang terjadi setahun sekali, dengan melakukan penyetokan berbagai pernak-pernik muslim yang di cari pembeli.
Yanti, penjual pakaian muslim di Pasar Pucang, Surabaya mengatakan stok di tokonya di tambah ketika hari pertama memasuki puasa. Karena memang sudah banyak masyarakat yang mencari kebutuhan ibadah yang baru, seperti jenis mukena dengan keluaran terbaru, hijab dengan perpaduan warna yang menarik.
“Begitu puasa mulai, kita sudah menambah stok karena ada masyarakat yang mengikuti perkembangan mode. Terutama untu paaian muslim dan segala pernak-perniknya. Termasuk hijab dengan perpaduan dua warna yang biasanya di gemari oleh para remaja putri,” jelasnya ketika sambil menunjukkan jenis hijab yang dijual, Senin (29/6) kemarin.
Yanti mengakui, penjualan pada Bulan Ramadan meningkat sampai dengan 50 persen bahkan sampai 100 persen. Permintaan tersebut tida datang dari perorangan saja, tetapi ada pula mereka yang membeli dari kelompok pengajian. “ Untuk hari biasa di luar bulan puasa, saya biasanya menyiapkan sekitar 5 kodi kalau di total sekitar 100 paai9an. Tapi pada saat puasa seperti saat ini, kami menyiapkan lebih dari jumlah tersebut, bisa mencapai 500 potong,” terangnya.
Senada dengan Yanti, Dian, pedagang lainnya di Darmo Trade Center Surabaya mengungkapkan, bulan puasa baju muslimah yang lebih casual banyak yang memesan. Ia mendatangan berbagai jenis baju muslimah dari Bandung dan Jakarta hanya untuk memenuhi kebutuhan fashion orang di Surabaya.
“Masyarakat ini lebih senang dengan mode terbaru, terutama bagi kaum hawa. Kita memang persiapkan lebih banyak dari hari biasanya. Sedangkan kebutuhan fashion bagi pria memang tidak terlalu banyak, jika di hitung perbandingannya sekitar 80-20 persen. Untuk yang kaum adam, biasanya lebih condong kepada baju koko, songok, dan sajadah. Jadi variasi bentuk stylenya memang masih terbatas,” ujarnya. [wil]

Tags: