Masuk Zona Merah, Warga Dusun Kajar Kuning Dievakuasi

BPBD Jatim, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim membantu proses evakuasi warga Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Evakuasi Tim Gabungan BPBD Jatim dan instansi terkait ini lantaran Dusun Kajar Kuning termasuk salah satu lokasi terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru.
“Sedari tadi pagi memang sudah dilakukan evakuasi dini. Lantaran sehari sebelumnya atau pada hari, Minggu (4/12), Bupati Lumajang menyampaikan bahwasanya wilayah tersebut merupakan wilayah zona merah yang tidak boleh ditempati,” kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Senin (5/12).
Kepada Bhirawa Gatot menjelaskan, proses evakuasi dilakukan dan dibantu oleh semua pihak, baik dari BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten. Serta dibantu oleh elawan dan dari unsur TNI Polri yang ada semua di lokasi tersebut. Dari data yang ada, sebagian warga Dusun Kajar Kuning sudah memiliki rumah dan mendapatkan Huntap (hunian tetap) yang disiapkan Pemerintah.
Gatot mengimbau, bagi warga yang masih tinggal di Dusun Kajar Kuning untuk pindah semuanya dan mengevakuasi diri. Hal itu lantaran sudah ada larangan untuk tinggal di wilayah tersebut yang masuk zona merah. Sejak kemarin semua warga sudah mengungsi semua.
“Bagi penduduk yang belum mendapatkan bantuan huntap, maka akan ditata oleh Pemkab Lumajang. Nantinya akan dicocokkan apakah yang bersangkutan masuk wilayah zona merah. Kalau memang wilayahnya zona merah, maka dia mendapatkan jatah huntap,” jelas Gatot.
Namun, sambung Gatot, kalau tidak masuk zona merah maka akan dicatat ulang oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang. Seandainya pun warga yang tinggalnya saat ini di luar zona merah, maka dia bisa kembali ke rumahnya. Saat ini pun yang mengungsi disiapkan tempat di 12 titik pengungsian.
Disinggung terkait jumlah jiwa yang mengungsi, Gatot menambahkan, saat ini masih dilakukan pendataan. Hal itu lantaran datanya masih terus bergerak. Sesuai dengan informasi yang dikumpulkan oleh teman-teman BPBD, pada prinsipnya ada yang menyampaikan masih dalam proses pendataang ulang. “Pendataan ulang rumah mereka ini dicocokkan dulu datanya. Sehingga masih terus berubah datanya, begitu juga dengan jumlah orangnya,” pungkasnya. [bed.iib]

Tags: