Membuat Hidup Terasa Lebih Indah dan Tenang

Judul : Agar Letih Berangsur Pulih
Penulis : Dwi Suwiknyo
Editor : Jajang Hartono
Penerbit : Rene Islam
Tahun Terbit : 2023
Jumlah Halaman : 216 halaman
ISBN : 978-623-6083-57-4
Peresensi : Muhammad Rasyid Ridho, Mengabdi di KMI Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, Pendiri Taman Baca Rumah Buku Taman Cahaya

Kehidupan manusia modern selalu dijejali dengan gempuran informasi. Dibutuhkan atau tidak, informasi terus hadir tanpa diundang. Jika, tidak bisa dibendung, maka akan membuat masalah dalam pikiran dan jiwa seseorang.

Ketika melihat medsos orang lain mendapatkan kebahagiaan, tidak jarang itu melahirkan iri hati dan bahkan membuat insecure atau rendah diri. Karena merasa diri tidak memiliki apa-apa dan tidak bisa apa-apa.

Pikiran ini harusnya bisa diatasi, karena jika tidak diatasi masalah-masalah lain bisa muncul lebih dari merasa rendah diri, mulai depresi hingga melakukan percobaan bunuh diri. Padahal, di hadapan Allah Swt. kita semua sama. Karena kelak yang akan dihisab adalah amal dan takwa kita. (halaman 8)

Penulis memberikan contoh kisah nyata dari sahabat Rasulullah yang mulia, Bilal. Seorang budak dari Habasyah (kini Eithopia) yang berkulit hitam, kurus kerempeng, tinggi, dan rambut lebat dengan cambang tipis.

Nasibnya menjadi budak sungguh membuat prihatin, namun Islam datang dan Bilal menyambutnya dengan memeluk sebagai agamanya. Maka, hidupnya kemudian berubah. Dia menjadi manusia merdeka. Tidak hanya itu, dia menjadi salah satu sahabat Nabi pilihan. Bilal menjadi orang yang pertama kali mengumandangkan adzan. Keutamaan yang dia dapatkan adalah Nabi menyampaikan bahwa terompahnya telah masuk surga terlebih dahulu, meski dia belum meninggal (halaman 8).

Dari cerita tersebut, memang seharusnya kita tidak boleh berputus asa pada rahmat Allah atas segala kondisi yang menimpa dan ada dalam hidup kita. Karena apa yang terjadi dan kita miliki telah ditakar oleh Allah Swt. Ujian yang menimpa hidup kita, adalah apa yang sanggup diselesaikan oleh kita.

Maka, sudah seharusnyalah kita menjaga prasangka baik kepada Allah Swt (halaman 81). Jangan sampai kita mengira, bahwa Allah cuek dan meninggalkan kita. Padahal Allah itu sangat mencintai kita, dan tidak pernah melepas diri kita, meski hanya sedetik (halaman 93). Berapa banyak nikmat Allah, sehingga tak mampu kita menghitungnya. Maka, sudah sewajarnya manusia untuk bersyukur kepada Allah Swt. (halaman 76)
.
Penulis buku ini menjelaskan bahwa manusia modern, sangat mudah sekali mengalami anxiety. Maka, penulis pun mengatakan bahwa rasa tawakkal kepada Allah adalah kunci agar ketenangan hidup bisa diraih. Mengembalikan segala persoalan hidup kepada Allah, dengan mengingat-Nya (dzikir) dan hanya berharap serta berdoa kepadanya harus diinternalisasi dalam diri kita. Dengan itu, hidup akan terasa lebih indah dan tenang.

Buku setebal 216 halaman ini begitu dalam isinya, namun mudah sekali dicerna dan dipahami. Karena bahasanya renyah dan tidak menggurui. Penulis buku best seller Ubah Lelah Jadi Lillah ini memang sangat mahir dalam mengajak pembaca untuk mengaca dan bermuhasabah, tanpa dirasa digurui.

Selain itu, buku ini juga bertabur kutipan-kutipan menarik dan berbagai kisah yang menyentuh dan terasa dekat dengan keseharian. Sehingga mampu untuk diambil hikmahnya oleh pembaca. Juga, berisi tips yang mudah untuk dilakukan dan memiliki dampak dalam hidup kita.

Maka, buku ini sangat dianjurkan dibaca oleh generasi muda utamanya. Baik yang masih sekolah ataupun yang telah kerja. Karena, isi buku ini sangat relate dengan kehidupan kita. Selamat membaca! Semoga kebaikan-kebaikan selalu menyelimuti hidup kita.

———— *** ————-

Tags: