Menapaki 2023, Nurbianto: Pangsa Pasar UMKM Kota Batu Menguat

Kini buah apel dimanfaatkan UMKM menjadi keripik yang pemasarannya mampu menembus pangsa ekspor

Kota Batu,Bhirawa
Menapaki tahun 2023 ini, produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Batu menunjukkan peluang pasar yang semakin menguat. Peluang cemerlang ini diraih produk keripik tempe dan keripik buah sebagai salah satu produk UMKM Kota Batu yang berhasil menembus pangsa ekspor. Dan menguatnya pasar UMKM ini menyusul adanya kebijakan pelonggaran ekspor yang diberikan pemerintah.

“Peningkatan pangsa pasar ekspor ini tidak lepas dari dilonggarkannya pembatasan ekspor saat ini. Karena di tahun 2021 lalu, banyak pembatasan sehingga membuat ekspor jadi menurun,” ujar Nurbianto, Kabid Perdagangan di Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu, Rabu (11/1).

Untuk itu pada tahun ini pemkot menargetkan ada peningkatan kembali nilai ekspor Kota Batu. Angkanya ditargetkan bisa tembus Rp 20 miliar. Dan untuk menunjang hal itu diharapkan tahun ini ada regulasi baru untuk mempermudah ekspor.

“Dan kami akan berusaha mengangkat lebih banyak lagi pelaku UMKM, agar semakin banyak lagi komoditi Kota Batu yang bisa diekspor ke luar negeri,” tambah Nurbianto.

Ia menjelaskan pada tahun 2021 lalu, nilai ekspor Kota Batu menurun dan hanya menyentuh Rp 6 miliar. Namun pada tahun 2022 kemarin nilainya merangkak naik hingga tembus Rp 17,5 miliar. Besaran nilai ekspor itu, didominasi oleh produk UMKM. Total ada 20 ribu kemasan (pcs) kripik tempe hasil UMKM Kota Batu yang diekspor ke luar negeri.

Dan tahun ini dominasi ekspor produk UMKM ini ditargetkan bisa menembus Rp 20 miliar. Adapun negara-negara tujuan ekspor keripik tempe itu antara lain, Malaysia, Singapura, Hongkong dan Brunei Darussalam.

Ditambahkan Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono mengatakan, dengan adanya ekspor ini menunjukkan bahwa kualitas produk UMKM Kota Batu sudah diakui dunia internasional. Dengan adanya tren positif itu, pihaknya berharap bisa memotivasi UMKM lain di Kota Batu untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas produknya.

“Ini menjadi hal positif bagi bagi UMKM, menunjukkan kalau UMKM di Kota Batu bisa naik kelas. Mudah-mudahan ini bisa memberikan kebaikan bagi UMKM di Kota Batu,” ujar Eko.

Kripik tempe dipilih sebagai komoditas ekspor karena tempe menjadi superfood yang memiliki banyak manfaat dan protein tinggi. Selain itu tempe juga sudah memenuhi Standar Pangan Internasional. Adapun untuk kripik tempe yang diekspor ini bahan yang digunakan merupakan jenis tempe sagu. Untuk rasa memiliki dua varian, yakni pedas dan original.

Diketahui, di tahun 2022 kemarin terjadi pergeseran komoditi penyumbang angka ekspor tertinggi untuk Kota Batu. Jika sebelumnya didominasi oleh tanaman hias, saat ini didominasi UMKM.

Pemkot Batu berkomitmen terus berupaya membantu UMKM untuk terus memperluas jangkauan pasar dari produknya. Termasuk mengupayakan adopsi atau pemanfaatan teknologi informasi (TI) bagi pasar UMKM dan PKL.

Salah satu yang sudah dilakukan Diskumdag Kota Batu yaitu mengembangkan keberadaan PKL dan UMKM yang berada di kawasan Alun-alun Kota Batu. Diskumdag membantu agar para pelaku usaha kecil tersebut bisa mengadopsi teknologi, sehingga mampu bertahan dan menjangkau pasar lebih luas.(nas.bb)

Tags: