Nekat Mudik, Kakorlantas Minta Jalur Tikus di Jawa Timur Diawasi Ketat

Kakorlantas Polri, Irjeni Pol Istiono saat mengecek kesiapan Operasi Ketupat 2021 di Surabaya, Kamis (29/4).

Surabaya, Bhirawa
Pemerintah dengan tegas menetapkan larangan mudik Lebaran 2021. Larangan mudik mulai 6 hingga 17 Mei 2021 ini berlaku juga untuk transportasi umum dan kendaraan pribadi. Polri pun turut melakukan penyekatan jalur atau pintu masuk di masing-masing daerah Provinsi yang ada di Indonesia.

Guna memastikan tidak ada pemudik yang nekat, Kepala Korp Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Istiono mengecek kesiapan penyekatan di Jawa Timur, khususnya di Surabaya. Pihaknya memastikan jalur-jalur tikus yang berpotensi digunakan untuk mudik di Jatim diawasi ketat oleh Polri.

“Berkaitan dengan adanya larangan mudik, untuk jalur tikus di Jatim sudah diantisipasi oleh para Kapolres jajaran,” kata Irjeni Pol Istiono saat mengecek kesiapan Operasi Ketupat 2021 di Surabaya, Kamis (29/4).

Pihaknya pun meminta Kapolres jajaran di Jatim untuk mengawasi jalur-jalur tikus diwilayah setempat. Para Kapolres di Jatim, sambungnya, telah menyatakan kesiapan untuk memperketat perbatasan dengan melakukan penyekatan di sejumlah titik. Diantaranya penyekatan di Bundaran Waru dekat Mal Cito, Surabaya.

“Setelah kita cek, titik-titik penyekatan ini sudah all out. Kesiapan itu terlihatn dari personelnya, sarana prasarana dan cara bertindak di lapangan. Serta koordinasi dengan lintas sektoral sangat bagus,” ungkapnya.

Selain melihat kesiapan titik penyekatan, Istiono berpesan kepada Polda dan Polres jajaran pada Operasi Ketupat 2021. Yakni operasi ini merupakan operasi kemanusiaan. Pihaknua berharap jajaran Polri mengedepankan tindakan di lapangan yang persuasif dan humanis.

“Kedepankan pendekatan persuasif dan humanis. Bagi pemudik yang melakukan mudik harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh adendum Satgas Covid-19,” tegasnya.

Ditambahkannya, pengetatan terhadap pemudik ini dilakukan karena sejauh ini Covid-19 masih menjadi ancaman di Indonesia termasuk Jatim. Istiono menginstruksikan, jika ada peningkatan volume kendaraan segera ambil langkah cepat di lapangan.

“Kita harapkan kesadaran masyarakat. Pemerintah menganjurkan untuk tidak mudik. Masyarakat juga harus bangkit semangatnya untuk mendorong ini semua. Sehingga Covid-19 tidak berkembang,” pungkasnya. [bed]

Tags: