NTP Jatim Turun 0,14 Persen

Pemprov Jatim, Bhirawa.
Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur bulan April 2023 turun 0,14 persen dari 106,82 menjadi 106,66.

“Penurunan NTP ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,05 persen lebih rendah dibandingkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang naik sebesar 0,19 persen, ” kata Kepala BPS Jatim, Zulkipli, kemarin.

Nilai Tukar Petani (NTP) g merupakan perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.

NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Disampaikannya pula , pada bulan April 2023, satu subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan empat subsektor lainnya mengalami kenaikan NTP. Subsektor yang mengalami penurunan NTP adalah subsektor Hortikultura sebesar 5,82 persen dari 122,45 menjadi 115,33.

Sedangkan subsektor yang mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu subsektor Peternakan sebesar 0,95 persen dari 101,32 menjadi 102,29, diikuti subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,63 persen dari 107,15 menjadi 107,82, subsektor Perikanan sebesar 0,53 persen dari 100,25 menjadi 100,78, dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,12 persen dari 101,50 menjadi 101,63.

Dari lima provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada bulan April 2023, Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat mengalami penurunan NTP dengan Penurunan masing-masing sebesar 0,14 persen dan 0,87 persen.

Sedangkan provinsi lainnya mengalami kenaikan dengan kenaikan NTP terbesar terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 0,74 persen, diikuti Jawa Tengah sebesar 0,18 persen, dan Banten sebesar 0,16 persen. [rac.gat]

Rate this article!
Tags: