Peminat Naik 13,7 Persen, Keketatan SBMPTN Unair Capai 6,06 Persen

Suasana Pelaksanaan UTBK SBMPTN tahun 2019 lalu.

Surabaya, Bhirawa
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya merilis jumlah pendaftar pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Tahun ini, jumlah Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) pada jalur ini meningkat 13,7% yakni 31.088 peminat dibanding tahun sebelumnya yang berada diangka 27 ribu peminat.
Jumlah ini akan diperebutkan bagi calon mahasiswa yang mengikuti UTBK-SBMPTN. Pasalnya keketatan untuk masuk Unair mencapai 6.06% dengan daya tampung yang disediakan sebanyak 1.884 kursi.
“Ini artinya sebanyak 93, 94% belum diterima di Unair. Jangan berkecil hati karena kami menyediakan jalur Seleksi Mandiri UTBK yang akam mulai dibuka pendaftarannya pada 4 hingga 26 Juni 2022,” ujar Rektor Unair, Prof Moh Nasih, Kamis (21/4).
Menurut Prof Nasih, meningkatnya jumlah pendaftar hingga 13,7% atau 31.088 tersebar dengan proporsi pilihan kesatu Unair sebanyak 62,79% dan proporsi pilihan kedua Unair dengan 37,21%.
Sedangkan untuk masing – maisng Prodi, rinci Prof Nasih, pada bidang Saintek Prodi Kedokteran masih menjadi primadona dengan 3.150 peminat. Sementara daya tampung yang diberikan hanya 75 kursi. Dengan kata lain tingkat keketatan pada FK Unair 2,38%. Peminatan terbanyak kedua yakni Farmasi dengan 1.873, Kesehatan Masyarakat 1.556, Keperawatan 1.493 dan Kedokteran Gigi 1.431.
Sementara untuk peminatan terbanyak di bidang Soshum, Prodi Psikologi masih menjadi menduduki peringkat pertama dengan 1.965 peserta. Selanjutnya Ilmu Hukum 1.652, Manajemen 1.537, Ilmu Komunikasi 1.525 dan Akuntansi 936.
Berdasarkan data, Unair mencatat ada lima Prodi dengan keketatan tertinggi tahun ini. Di bidang Saintek yakni prodi Kedokteran 2,38%, Sistem Informasi 3,69%, Prodi Gizi 3,81%, Farmasi 4,00% dan Kebidanan 4,35%.
Selanjutnya keketatan lima Prodi di bidang Soshum yakni Ilmu Komunikasi 3,59%, Prodi Psikologi 3,66%, Manajemen 4,88%, Hubungan International 5,20% dan Ilmu Hukum 5,45%.
“Nilai Keketatan ini perlu diketahui masyarakat atau calon mahasiswa agar bisa mengukur kemampuannya. Begitupun jika peserta ingin masuk Unair mereka bisa mengukur peluang nilainya untuk masuk ke Prodi mana,” katanya.
Karena berdasar tahun lalu nilai rata – rata (passing grade) yang diterima SBMPTN di Unair tahun 2021 adalah minimal 643,27. Dengan nilai tertinggi Saintek 759,90 untuk Kedokteran dan Psikologi 683,36.
“Saya kira ini tidak jauh berbeda passing gradenya dengan tahun ini. Namun, angka passing grade tahun lalu, belum tentu sama dengan nilai yang ada di dalam sertifikat yang akan diprint. Karena akan di dihitung dengan formula tertentu sehingga ditentukan bobotnya.
“Soshum ada bobot tertentu. Misalnya matematika diberi bobot tinggi. Kalau dirata – rata biasa ini tidak akan ketemu (nilainya),” jelasnya.
Prof Nasih berpesan, dalam pemilihan Prodi agar calon mahasiswa atau peserta lebih menyesuaikan dengan kemampuanya dibanding menganalisa prospek kerja masing – masing Prodi. Sebab menurutnya, jika mahasiswa menikmati perkuliahan dan menjalankan perkuliahan dengan baik, maka kerja dimanapun akan menyesuaikan kemampuan mahasiswa.

Sediakan Tiga Jenis Jalur Seleksi Mandiri
Sementara itu, Ketua Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) Unair, Solihin menambahkan, tahun ini jalur PMB Unair pada Seleksi Mandiri, ada tiga jenis pada yang bisa dipilih calon mahasiswa. Pertama, Seleksi Mandiri menggunakan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Di mana peserta yang bisa mendaftar pada pilihan ini, pada UTBK SBMPTN nya salah satu pilihan Prodinya terdapat pilihan Unair.
“Pilihan (penggunaan UTBK) ini baru digunakan tahun ini. Keuntungan dengan menggunakan nilai UTBK ini tidak perlu ujian lagi. Jadi peserta dari manapun tidak perlu mengikuti ujian tulis di Unair. Karena sudah menggunakan nilai UTBK dengan catatan pada SBMPTN salah satu pilihan Prodinya di Unair,” jelasnya.
Penggunaan nilai UTBK pada seleksi Mandiri, dikatakan Solihin, karena berbagai pertimbangan. Diantaranya mencari bibit unggul yang baik di seluruh Indonesia.
“Jika hanya menggunakan ujian tulis (dari Papua atau Kalimantan) akan mengikuti tes di Unair. Ini jadi faktor penghambat ketika mereka ingin masuk Unair namun terkendali jarak. Ini difasilitasi dengan UTBK,” terangnya.
Jenis kedua, yakni ujian tulis. Pada pilihan ini, Solihin menjelaskan, jika pihaknya ingin memfasilitasi para lulusan SMA/SMK yang tidak mendaftar UTBK-SBMPTN. Sehingga bisa mengikuti ujian tulis yang diselenggarakan Unair pada jalur Seleksi Mandiri.
Ketiga, Mandiri Kemitraan dengan menggunakan ujian tulis. Pada pilihan ini, berbagai instantasi pemerintahan, atau perusahaan memberikan rekomendasi atau dukungan untuk bisa mensupport pegawainya kuliah ke Unair.
“Mereka tetap diseleksi. Proses diterima tidaknya hasil tes. Namun di pilihan ini ada beberapa syarat jalur kemitraan, diantaranya perusahaan yang memberikan rekom harus mengisi ketersediaan menjadi tempat magang Unair, atau Praktisi yang ada di perusahaan mempunyai kesempatan mengajar di Unair dalam rangka mendukung MBKM,” jelasnya.
Solihin juga menyebut, untuk Jalur Mandiri kuota yang disediakan yakni 50% dari kuota total atau 3.140 kursi dari 6280 total. Kendati begitu, jumlah ini kemungkinan akan berkurang seiring dengan bertambahnya penerimaan pada jalur SNMPTN.
“Di SNMPTN kami menerima lebih dari kuota seharusnya. Ini mengurangi mandiri. Dan kemungkinan jalur SBMPTN juga akan bertamabah. Jadi setelah proses SNMPTN dan SBMPTN selesai kuota jalur Mandiri diperkiraan saya sekitar 3 ribuan,” tandasnya. [ina.fen]

Tags: