Penutupan Fortasi SMAMDA Sidoarjo Hadirkan Motivator Alumni 2010

Alumni SMADA Sidoarjo Malik Atmadja sedang memberikan motivasi kepada siswa baru.(achmad suprayogi/bhirawa)

Sidoarjo, Bhirawa
Prosesi penutupan Fortasi (Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa) SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Sidoarjo telah menghadirkan salah satu Alumninya, lulusan 2010. Yakni Malik Atmadja untuk memberikan motivasi kepada peserta didik baru agar tetap semangat belajar walaupun dalam kondisi pandemi Covid 19.

Usai memberikan motivasi secara online, Malik Atmadja mengatakan manteri yang diberikan kepada para siswa tadi lebih banyak memberikan motivasi. Apa saja penyesalan-penyesalan yang saya perbuat ketika sudah lulus. Mungkin waktu sekolah dulu tidak berorganisasi, mungkin juga tidak berteman atau tidak mencari teman sebanyak-banyaknya.

“Ketikan waktu sekarang, di riil pekerjaan atau di dunia industri, kondisi butuh teman-teman yang banyak itu sangat diperlukan,” kata Malik Atmadja yang sukses mengelola Musik Manajemen, salah satunya menangani lamaran dan pernikahan Aurel-Atta Halilintar.

“Banyak teman banyak rejeki itu terjadi masa sekarang. Jadi materinya tadi lebih banyak menceritakan penyesalan, yang tidak pernah kita lakukan waktu SMA. Saya berharap, dari cerita penyesalan ini, mereka adik-adik kelas bisa mengevaluasi, apa saja yang sekiranya perlu didapatkan di sekolah. Jangan sampai hanya mendapatkan hard skill saja, tapi soft skill juga penting,” harap Malik Atmadja, pada Jum’at (16/7/2021) tadi padi.

Sementara itu, Kepala SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo Dra Wigatiningsih, M.Pd menuturkan dalam penutupan Fortasi 2020/2021 kali menghadirkan motivator alumni untuk memberi semangat adik-adiknya yang sekarang bergabung di SMAMDA Sidoarjo. Semoga terinspirasi dengan apa yang telah disampaikan oleh alumni, yang telah berjibaku mempersiapkan diri masa depannya di SMAMDA Sidoarjo.

Menurutnya, Malik Atmadja ini lulus 2010, waktu itu juga menjadi siswa yang luar biasa karena banyak prestasi yang dia ambil bersama timnya. Jadi siswa kami sekarang ini juga merupakan siswa pilihan, bisa saja mereka mengikuti jejak kakak kelasnya yang sukses dalam bidang apapun. “Era dulu saja bisa, apalagi era sekarang yang penuh dengan fasiltas, dan teknologi yang sudah maju luar biasa. Banyak fasilitas yang mendukung, banyak media siswa untuk berprestasi di bidangnya masing-masing. Sesuai dengan passion yang sudah dimiliki,” tutur Wigatiningsih.

Lanjutnya, jadi tugas kami tinggal melaksanakan growth mindset, meningkatkan pola pikir mereka dengan apa yang sudah dimiliki. Sesungguh mereka itu mempunyai kemampuan dasar yang luar biasa.

“Membangun mengembangkan pola pikir yang sudah mereka miliki untuk menjadi anak-anak yang luar biasa. Sesuai talenta yang dimiliki. Salah satunya Malik Atmadja ini yang sudah terlihat talentanya sejak duduk di bangku SMA,” jelas Wigatingingsih.(ach)

Tags: