Penyelenggaraan P20 Menyongsong G20, Mengukuhkan Kebijakan Bebas Aktif Indonesia

Forum Komunikasi dan Sosialisasi Kinerja DPR RI ber tema “Peran Pers Dalam Menyukseskan P20 Stronger Parliaments For Sustainable. Recovery” hari Jumat (16/9/22) di Bogor.

Jakarta, Bhirawa.
Menyongsong puncak penyelenggaraan Presidensi G20 di Bali, pada bulan November 2022 mendatang. DPR RI sebagai lembaga legislatif menyiapkan strategi dan langkah yang mendukung Presidensi G20. Yakni dengan menyelenggarakan P20 (Parliament 20) pada tanggal 5 Oktober hingga 7 Oktober 2022 di Jakarta.

Menurut Wakil Ketua BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen) DPR RI Ir. Achmad Hafisz Tohir, Forum P20 Summit dirancang untuk memberikan dukungan Parlemen terhadap penyelenggaraan dan implementasi hasil hasil pertemuan G20. 

“G20 atau Group of Twenty adalah forum utama kerjasama ekonomi internasional yang berangotakannenaga negara dengan perekonomian besar di dunia. Terdiri dari 19 negara dan 1 wakil lembaga Uni Eropa. Sedang
P20 adalah suatu Engagement Group G20 yang terdiri dari para Ketua Parlemen negara-negara anggota G20,” papar Hafisz Tohir dalam Forum Komunikasi dan Sosialisasi Kinerja DPR RI ber tema “Peran Pers Dalam Menyukseskan P20 Stronger Parliaments For Sustainable. Recovery” hari Jumat (16/9/22) di Bogor. Hadir Kabiro Humas DPR RI Dr. Indra Pahlevi, Kabiro BKSAP Endah Tjahyani Dwirini, Wakil Ketua BURT DPR RI Dr Achmad Dimyati Natakusumah.

Hafisz Tohir lebih rinci memaparkan, tujuan P20 antara lain untuk meningkatkan dimensi Parlemen untuk mendukung agenda global. Terutama yang dirumuskan di KTT G20. Serta untuk mendorong interaksi dan kerjasama yng lebih erat antara pemerintah dan parlemen dalam implementasi hasil pertemuan G20.

“P20 juga memperkuat interaksi antara Ketua Parlemen negara negara G20 dan negara negara mitra serta organisasi internasional lainnya. Karena pelaksanaan di Indonesia, Forum P20 juga menjadi ajang untuk memperjuangkan kepentingan nasional RI,” jelas Hafisz Tohir.

Penyelenggaraan P20 diharap bisa memberikan citra positif bagi bangsa Indonesia. Juga menjadi sumbangan bagi penyelesaian persoalan global akibat Covud-19. Yakni krisis ekonomi, pangan, energi dan berbagai persoalan geopolitik. Yang ditunjukkan oleh berbagai ketegangan antar negara. Seperti Rusia kontra Ukraina dsb. 

“Indonesia yang menjadi Ketua G20 dan P20 diharapkan mampu mengukuhkan dan memperkuat kebijakan luar negeri RI yang bebas aktif. Yang mengedepankan prinsip non alignment, demokrasidan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Indonesia diharapkan mampu menjadi ajang untuk memperjuangkan berbagai kepentingan nasional pada level global. Serta mendorong pemerataan ekonomi diantara negara negara G20,” papar Hafisz Tohir.

Kabiro Humas DPR RI Dr Indra Pahlevi dalam Pembukaan acara mengemukakan; Penyelenggaraan Forum Komunikasi dan Sosialisasi Kinerja DPR RI  merupakan satu wadah silaturahmi antara pimpinan dan anggota DPR dengan para wartawan yng tergabung dalam KWP (Koordinator Wartawan Parlemen). 

“Forum ini selain untuk meningkatkan sinergitas para wakil rakyat dengan wartawan. Juga diharapkan menjadi wadah untuk meningkatkan sensitivitas wakil rakyat dan wartawan. Melalui tukar pikiran, sehingga dapat menghimpun masukan serta langkah langkah strategis dan optimistis fungsi diplomasi Parlemen untuk menghadapi pagelaran P20,” papar Indra Pahlevi.

Wakil Ketua BURT (Badan Urusan Rumah Tangga) DPR RI Dr Achmad Dimyati Natakusumah menyentil wartawan Parlemen, untuk tidak selalu menghajar DPR dengan menurunkan berita yang negatif saja. Dia meminta wartawan Parlemen juga menghajar kompetisi yang sedang dibangun antara eksekutif dan legislatif maupun yudukatif. 

“Jangan hajar kami terus menerus. Tapi yang harus dibangun, bagaimana mengangkat, kasih masukan kepada kami, agar pemberitaan menjadi lebih bagus. Apalagi menghadapi penyelenggaraan P20, dimana kami menjadi tuan rumah. Angkatan nama baik Parlemen Indonesia,” pinta Dimyati. (ira.hel).     

Tags: