Perkuat Ketahanan Ekonomi, BI Jatim Gelar Diseminasi Laporan Nusantara 2023

Kegiatan Diseminasi Laporan Nusantara 2023 di Vasa Hotel Surabaya, Jumat (1/12). (Achmad Tauriq Imani/bhirawa)

Surabaya, Bhirawa.
Mempertimbangkan perkembangan tantangan terkini baik dari sisi global maupun domestik sehingga membutuhkan strategi untuk memperkuat ketahanan perekonomian domestik, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur menggelar Diseminasi Laporan Nusantara 2023 di Surabaya dengan tema ‘Memperkuat Resiliensi untuk Stabilitas dan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan’.

Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Rizki Ernadi Wimanda mengungkapkan memperkuat resiliensi ekonomi di tengah dinamika global, maka diperlukan upaya struktural untuk mengakselerasi kecepatan pemulihan ekonomi di seluruh daerah. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, prospek perekonomian spasial keseluruhan 2023 diprakirakan tetap kuat dan berdaya tahan sejalan prakiraan sebelumnya didukung oleh permintaan domestik.

“Adapun, upaya struktural untuk mengakselerasi kecepatan pemulihan ekonomi di tengah tantangan perekonomian global perlu dilanjutkan antara lain melalui hilirisasi dan optimalisasi peluang paska pandemi melalui pariwisata yang berkualitas. Hilirisasi berperan penting dalam mendukung penguatan struktur industri manufaktur dan menjadi salah satu kunci penopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Sementara itu, kinerja pariwisata yang berangsur pulih pasca pandemi menjadi salah satu penopang perekonomian nasional,” tuturnya, Minggu (3/12).

Laporan Nusantara merupakan laporan yang menyampaikan gambaran kondisi terkini dan prospek perekonomian nasional dalam perspektif spasial yang dipublikasikan secara triwulanan. Asesmen perekonomian spasial didasarkan pada perkembangan perekonomian di lima wilayah, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), dan Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua).

Laporan ini dipublikasikan secara triwulanan oleh Bank Indonesia pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober. Laporan Nusantara, yang sebelumnya disebut Tinjauan Ekonomi Regional, telah rilis sejak tahun 2006. Publikasi Laporan Nusantara dapat diunduh dalam format digital pada website Bank Indonesia melalui pranala https://www.bi.go.id/id/Laporan-Nusantara. Lebih lanjut, Laporan Nusantara juga dapat diakses melalui aplikasi Laporan Nusantara yang tersedia di Google Playstore dan Appstore.

Adyatama Parekraf Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya S.H., MBA, mengatakan, untuk memperkuat resiliensi ekonomi salah satunya dilakukan melalui sektor pariwisata. Saat ini, kata Nia, ada sejumlah tantangan yang masih dihadapi yakni harga tiket pesawat yang masih mahal, konektifitas dan penyebaran wisatawan belum merata ke destinasi prioritas.

“Target 8,5 Juta wisatawan alhamdulillah sudah tercapai. Tahun depan naik lagi, harus akselerasi dan mengejar pertumbuhan. Tapi mudah-mudahan dengan dilanjutkannya destinasi super prioritas bisa memberikan pilihan yang lain tujuan wisata. karena saat ini masih Bali, Jakarta dan kepulauan Riau. Makanya bagaimana Kita menyebarkan wisatawan mancanegara itu ke destinasi lain khususnya prioritas,” jelasnya.

Sementara itu, Diseminasi Laporan Nusantara Tahun 2023 1 Desember 2023 dalam rangka meningkatkan awareness stakeholders baik di tingkat pusat maupun daerah terkait berbagai isu ekonomi spasial dan sektoral. Asesmen perkembangan, prospek, dan isu strategis perekonomian daerah yang tertuang dalam Laporan Nusantara merupakan wujud komitmen Bank Indonesia untuk memperkuat kontribusi terhadap perekonomian nasional. Melalui diseminasi Laporan Nusantara, diharapkan key messages yang menjadi concern Bank Indonesia dapat menjadi perhatian bersama.

Pada kesempatan ini juga akan dilaksanakan Seminar yang akan membahas mengenai strategi yang diperlukan untuk memperkuat resiliensi ekonomi domestik. Adapun topik pembahasan pada seminar tersebut mencakup Perkembangan dan Prospek Perekonomian Terkini, Resilensi Ekonomi Regional di Tengah Dinamika Global, Hilirisasi Pertanian untuk Memperkuat Struktur Perekonomian, dan Optimalisasi Peluang Pasca Pandemi Melalui Pariwisata Berkualitas untuk Pertumbuhan Berkelanjutan.

Adapun empat Narasumber yang mumpuni di bidangnya menjadi pembicara dalam seminar tersebut, yakni Mohammad Abdul Majid Ikram, SE, MBA Ekonom Ahli Senior Bank Indonesia, Prof. Drs. Ec. Abdul Mongid, MA., Ph.D., Guru Besar Universitas STIE Perbanas Surabaya, Prof.Dr.Ir.Hermanto Siregar,M.Ec., Guru Besar IPB, dan Nia Niscaya S.H., MBA, Adyatama Parekraf Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. [riq]

Tags: