Pertamina Patra Niaga Jaga Harga BBM Secara Kompetitif

Pengedara bermotor saat mengisikan BBM jenis Pertamak di salah satu SPBU di wilayah Kec Singosari, Kab Malang.

Kab Malang, Bhirawa.
Pertamina Patra Niaga kembali menjalankan komitmennya untuk melakukan evaluasi harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi atau Jenis Bahan Bakar Umum (JBU) secara berkala. Sedangakn penyesuaian itu mengikuti tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia, yakni harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus, serta nilai tukar mata uang rupiah.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, Rabu (3/1), kepada wartawan mengatakan, perubahan berkala menyesuaikan fluktuasi harga pada periode tanggal 25 hingga tanggal 24 Desember 2023. Sedangkan perubahan harga sesuai tren fluktuasi hal wajar dan boleh dilakukan oleh seluruh badan usaha sesuai regulasi yang berlaku. Selain itu, penyesuaian harga wajar mengikuti fluktuasi harga minyak dunia. “Karena saat ini, tren harganya sedang turun, maka harga jual produk BBM non subsidi Pertamina yakni Pertamax Series dan Dex Series kembali turun berlaku 1 Januari 2024, setelah sebelumnya pada Desember lalu juga turun harga,” jelasnya.

Menurutnya, penurunan harga tersebut sudah sesuai dengan Kepetusan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang Formulasi harga JBU atau BBM non subsidi. Sedangkan evaluasi harga sudah mengacu pada tren fluktuasi harga minyak dunia MOPS atau Argus dan perhitungannya sudah mengikuti formulasi harga dalam Kepmen ESDM. Sehingga perubahan berkala harga BBM non subsidi akan selalu terjadi. Hal ini sebagai komitmen Pertamina dalam memberitahu masyarakat bahwa harga produk BBM non subsidi Pertamina transparan terhadap tren minyak dunia.

Irto menambahkan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina Patra Niaga akan senantiasa menjaga harga BBM yang kompetitif dan terjangkau bagi masyarakat hingga ke pelosok negeri, tidak hanya di kota besar saja. “Ini adalah wujud penyaluran dan penyediaan BBM berdasarkan prinsip Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability dan Sustainability, bagaimana kami menetapkan harga yang kompetitif bagi masyarakat sekaligus memastikan distribusi hingga pelosok negeri tetap dapat dilakukan dengan maksimal,” paparnya.

Secara terpisah, Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan, penurunan harga BBM jenis Pertamax secara serentak diikuti semua Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) se-Indonesia. Dan untuk di Jatimbalinus, harga Pertamax Series (Gasoline/Bensin), Pertamax 92 turun dari harga sebelumnya Rp 13.350 menjadi Rp 12.950 per liter, yang berlaku di Jawa Timur. Sementara, untuk di Bali dan Nusa Tenggara turun menjadi Rp 13.200 dari harga sebelumnya Rp 13.650. Pertamax Green 95 menjadi Rp 13.900 dari harga sebelumnya Rp 14.900 per liter, dan Pertamax Turbo menjadi Rp 14.400 dari Rp 15.350 per liter.

Sedangkan, lanjut dia, untuk sektor Gasoil atau bahan bakar mesin diesel jenis Dex Series, Dexlite turun harga menjadi Rp 14.550 dari sebelumnya Rp 15.550 per liter, dan Pertamina Dex turun harga menjadi Rp 15.100 dari sebelumnya Rp 16.200 per liter. Dan di awal tahun 2024 ini, dengan turunnya harga BBM ini akan memberikan motivasi masyarakat mencapai resolusinya menerapkan gaya hidup berkualitas tentunya dengan mengkonsumsi BBM yang lebih berkualitas. “Masyarakat bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai seluruh harga produk Pertamina terbaru, yang dapat mengakses website berikut https://mypertamina.id/fuels-harga atau dapat langsung menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135,” pungkasnya. [cyn.bb]

Tags: