Petani di Kabupaten Jombang Demo Keluhkan Sulit Dapatkan Solar Bersubsidi

Aksi demo petani di depan Kantor Pemkab Jombang, Selasa (21/02). [arif yulianto/bhirawa].

Jombang, Bhirawa.
Sejumlah petani di Kabupaten Jombang menggelar aksi demonstrasi atau unjuk rasa dengan membawa alat mesin pertanian ke depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, Selasa (21/02). Mereka mengeluhkan sulit mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi.

Salah seorang petani peserta demo dari Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang bernama Nurali mengungkapkan, pada masa pertengahan penggarapan lahan sawah sekitar bulan Januari 2023 kemarin, Solar sulit didapatkan.

“Sudah (ke SPBU) dengan membawa surat dari desa, tetap tidak boleh. Alasannya tidak tahu, semua orang disuruh kembali. SPBU Sambong. (SPBU) Tambakberas malahan ‘ndak’ boleh sama sekali,” ungkap Nurali.

“Sekarang dapat (beli) eceran, Rp. 8.500 per liter. Kami agak keberatan,” tuturnya.

Nurali berharap kepada pemerintah agar ketika petani membeli Solar ke SPBU dipermudah.

“khususnya yang mempunyai alat traktor,” tandasnya.

Pendamping petani dari LSM Genah Jombang, Hendro Prasetyo menjelaskan, para petani kesulitan mendapatkan Solar bersubsidi di SPBU, sehingga para petani pun terpaksa membeli Solar ke pengecer.

“Otomatis harga yang didapatkan lebih mahal. Padahal di Kepres 191 kan sudah jelas, mereka (petani) membawa KTP dan surat keterangan dari desa kan sudah cukup,” tandas Hendro.

“Pada prakteknya di sini, petani dipersulit dengan persyaratan-persyaratan seperti rekomendasi dari dinas terkait atau PPL, kemudian luasan tanah dan sebagainya,” tandasnya lagi.

Semenjak itu, saat dikonfirmasi terkait aksi demo para petani ini, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Much Rony menjelaskan, pada regulasi yang mengatur tentang pembelian BBM bersubsidi terdapat item tentang surat keterangan kepala desa dan rekomendasi dari dinas terkait.

“Surat dari Kades dan rekom dari dinas terkait,” terang Much Rony.(rif.bb)

Tags: