Prioritaskan Pedagang Pasar Jadi Sasaran Vaksin

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Lamongan Fadeli (kiri) saat meninjau vaksinasi di Lamongan, Rabu (10/2).

Pemprov, Bhirawa
Pemprov Jatim terus memetakan sektor-sektor strategis yang menjadi prioritas sasaran vaksin Covid-19. Setelah vaksin untuk tenaga kesehatan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga menyebut pedagang pasar sebagai prioritas vaksin tahap kedua. Hal ini karena pedagang pasar dinilai memiliki kerentanan terhadap penularan Covid-19.
Hal tersebut, diungkapkan Khofifah juga berseiring dengan arahan Presiden RI Joko Widodo agar sektor yang memberikan dampak terhadap pemulihan ekonomi agar diprioritaskan. “Maka pedagang di pasar yang masuk dalam resiko tinggi. Penjual di pasar tradisional, interaksinya relatif terbuka, terlebih pasar sayur yang sejak dini hari sudah buka. Itu juga akan menjadi prioritas,” tutur Khofifah usai meninjau pelaksanaan vaksinasi di Puskesmas Mantup, Lamongan, Rabu (10/2).
Sesuai arahan tersebut, pasar menjadi salah satu pusat pergerakan ekonomi. Para pedagang di pasar harus diprioritaskan karena memiliki kerentanan terpapar covid-19. Apalagi selama ini juga sering terjadi penularan di pasar tradisional. Sehingga diharapkan vaksinasi pada pedagang pasar bisa menjadi solusi bagaimana ekonomi berjalan tapi masyarakatnya tetap sehat. “Backbone dari PDRB Jatim itu 53,9 persen dari UMKM. Sehingga di dalamnya adalah pelaku-pelaku usaha yang ada di pasar,” tambahnya.
Para pedagang pasar tradisional ini akan dimasukkan dalan tahapan kedua vaksinasi. Bersamaan dengan tahapan TNI Polri dan juga para pemberi layanan publik. Sebelumnya Khofifah juga telah meminta agar jurnalis masuk dalam prioritas peserta vaksinasi tahap kedua.
Khusus untuk para pedagang pasar, ditegaskan Khofifah bahwa Dinas Kesehatan akan diminta untuk mulai berkoordinasi mengumpulkan data para pedagang pasar. Rencananya yang dimasukkan dalam pendataan adalah pedagang tetap di setiap pasar tradisional.
“Nah ini nanti Dinkes akan melakukan koordinasi dengan kepala-kepala pasar. Siapa di antara mereka yang memang penjual tetap disitu. Penjual tetap di situ berapa banyak, itu yang yang kita data. Karena kalau penjual di pasar kan banyak tapi agar sistem datanya lebih valid kita data pedagang tetapnya,” tegas Khofifah.
Di sisi lain, Ketua Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa kini Pemprov Jatim tengah mengajukan distribusi jumlah vaksinasi untuk vaksinasi dosis kedua lanjutan dari distribusi yang selanjutnya. “Sedang diajukan oleh Kadinkes. Jumlahnya sekitar 200 ribuan,” tegas Joni. Namun hingga kini belum ada kepastian kapan pengiriman stok vaksin sinovac untuk Jatim akan dikirim lagi.
Sementara itu, Bupati Lamongan Fadeli juga menyatakan data terkonfirmasi di Lamongan saat ini mencapai 2.429 orang dengan angka kesembuhan 89,48 persen dan angka kematian 6,75 persen. Menurutnya, upaya medis yang terus dilakukan sudah menunjukkan hasil yang positif, yakni menambah tempat tidur menjadi 579 TT (Tempat Tidur), sehingga BOR (Bed Occupancy Rate) mencapai 33 persen.
“Kami terus mengusahakan untuk terus memaksimalkan percepatan penanganan covid-19. Kami siap melakukan PPKM Mikro sesuai arahan. Menjadikan semua desa di Lamongan menjadi kampung tangguh dan menyiapkan kematangannya secara maksimal,” pungkasnya
Kepala Dinas Kesehatan Lamongan Taufik Hidayat mengungkapkan bahwa realisasi vaksinasi di Lamongan sudah terselesaikan 100 persen. Ia menjelaskan terkait beberapa kendala yang dapat memperlambat vaksinasi, seperti pendataan sasaran, pelayanan yang terkendara karena adanya komorbid, serta pelaporan elektronik yang juga bermasalah.
“Meski terkendala, Alhamdulillah kami sudah menyelesaikan vaksinasi 100 persen dengan pendataan dan pelaksanaan pemeriksaan lebih awal. Berapapun vaksin yang dikirim, kami siap, karena Lamongan benar-benar ingin bebas dari corona,” ungkap Taufik. [tam.aha.yit]

Tags: