Resolusi Kebangsaan Tahun 2024

Oleh :
Najamuddin Khairur Rijal
Dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Muhammadiyah Malang

Awal tahun 2024 menumbuhkan harapan baru untuk menghadapi peluang dan tantangan kebangsaan ke depan. Karena itu, diperlukan resolusi tentang harapan bersama menuju cita-cita kebangsaan dan perwujudan Indonesia Emas 2045.

Terlebih lagi, tahun ini merupakan momentum suksesi kepemimpinan nasional. Kesuksesan transisi kepemimpinan tahun ini akan menjadi penentu masa depan bangsa bukan hanya lima tahun mendatang, tetapi juga tahun-tahun setelahnya. Hal itu mengingat kita sedang bergerak menuju negara maju di seratus tahun kemerdekaan Indonesia tahun 2045. Karenanya, tahun ini adalah saat yang krusial untuk merenung dan merumuskan arah menuju masa depan yang lebih baik, terutama dalam beberapa hal.

Pertama, pemilihan umum di semua jenjang legislatif dan eksekutif yang akan digelar Februari 2024 adalah fondasi demokrasi. Tradisi demokrasi yang telah berlangsung seperempat abad pasca Reformasi ini harus dijaga dan dipastikan berjalan sesuai koridornya. Terutama dalam konteks pemilihan presiden, pengalaman perpecahan masyarakat setidaknya pada dua Pilpres sebelumnya (tahun 2014 dan 2019) jangan sampai terulang.

Resolusi politik tahun ini adalah perlunya komitmen bersama untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi. Kualitas pemilu, sebagai salah satu indikator penting demokrasi, sangat bergantung dan ditentukan oleh sejauh mana masyarakat terlibat dalam proses tersebut. Keterlibatan yang dimaksud sudah barang tentu adalah keterlibatan yang konstruktif, bermartabat, santun dan beretika. Bukan sebaliknya, keterlibatan yang diwarnai dengan hasut, kebencian, permusuhan, dan dukung-mendukung para kandidat yang tidak sehat.

Salah satu aspek penting yang membutuhkan perhatian bersama adalah upaya mengatasi polarisasi politik yang semakin meningkat. Di era keterbukaan informasi saat ini, di mana opini publik dipengaruhi oleh berbagai sumber informasi yang beragam, kita perlu menemukan jalan tengah yang memungkinkan informasi tidak berkembang liar tak terkendali. Karena itu, dibutuhkan usaha dialog yang konstruktif, menghormati perbedaan, dan menghargai pendapat atau posisi masing-masing pihak. Jangan sampai pemilu (kembali) menyisakan residu berupa perpecahan sosial.

Kedua, resolusi kebangsaan 2024 juga harus memberikan perhatian khusus pada masalah-masalah kebangsaan yang selama ini menyita perhatian bersama. Kita dihadapkan pada persoalan korupsi di semua lini kekuasaan yang berlangsung masif. Tahun 2024 harus menjadi tahun perbaikan agenda dan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Menjadi tugas bersama untuk berkontribusi pada perang melawan segala bentuk tindak pidana korupsi, tentu dibarengi dengan reformasi hukum dan birokrasi pemerintahan.

Ketahanan ekonomi juga perlu menjadi fokus perhatian bersama. Dampak Covid-19 terhadap ekonomi mikro dan ekonomi makro masih terasa dan benar-benar menghantam segala sendi ekonomi. Ditambah lagi dinamika ekonomi politik global berimplikasi terhadap ketahanan ekonomi domestik. Tahun 2024 harus menjadi tahun untuk memastikan pertumbuhan ekonomi inklusif, merata, dan berkeadilan untuk semua.

Selain itu, ketahanan sosial juga butuh perhatian. Resolusi kebangsaan perlu menanggapi persoalan ketidaksetaraan, baik dalam akses pendidikan, kesehatan, peluang ekonomi, ataupun lainnya. Isu-isu hak asasi manusia juga perlu menjadi prioritas untuk memastikan semua warga negara memperoleh haknya sebagai manusia Indonesia. Termasuk pula agenda pemberdayaan perempuan dan perlindungan hak-hak minoritas harus menjadi prioritas untuk menciptakan masyarakat yang adil dan inklusif.

Kemudian, aspek keamanan nasional juga tidak boleh diabaikan. Resolusi tahun 2024 adalah perlunya strategi yang efektif untuk mengatasi berbagai ancaman keamanan nasional seperti terorisme, kejahatan di dunia siber, perdagangan dan penyalahgunaan narkoba, hingga ancaman disintegrasi bangsa. Masalah di Papua harus segera dicarikan win-win solution, persoalan pengungsi Rohingya harus segera menemukan jalan keluar, serta persoalan lainnya perlu mendapat perhatian penyelesaian.

Ketiga, pada saat yang sama, tantangan global semakin kompleks. Dinamika persaingan dan kontestasi negara-negara besar memberikan imbas politik dan keamanan terhadap negara. Diperlukan kemampuan membaca peluang dan beradaptasi dengan dinamika politik internasional dalam rangka memastikan pencapaian kepentingan nasional Indonesia secara maksimal.

Lebih dari itu, tantangan global seperti perubahan iklim dan isu-isu keamanan nontradisional perlu dihadapi dengan sikap proaktif. Tahun 2024 menjadi penting untuk meningkatkan peran dan kontribusi internasional Indonesia di panggung global, termasuk dalam agenda perdamaian dunia. Resolusi tahun 2024 adalah memastikan Indonesia melibatkan diri dalam berbagai upaya global untuk masa depan dunia, baik untuk mengatasi perubahan iklim, mewujudkan perdamaian, hingga isu-isu global kontemporer lainnya.

Keempat, harus diakui bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang kemajuan suatu bangsa. Resolusi ke depan perlu mencakup strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Pendidikan yang berkualitas adalah kunci untuk menghasilkan generasi yang kreatif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global. Peluang bonus demografi harus benar-benar dimanfaatkan untuk memajukan bangsa. Sejalan dengan itu, perlu menumbuhkembangkan inovasi di berbagai bidang. Masa depan Indonesia harus dibangun di atas fondasi inovasi, sehingga kita dapat bersaing dalam ekonomi global yang semakin berubah.

Pada intinya, resolusi kebangsaan tahun 2024 harus mencerminkan tekad bersama untuk membangun Indonesia yang tangguh di tengah kompleksitas tantangan dan peluang, baik internal (domestik) maupun eksternal (global). Hal itu berawal dan ditentukan dari suksesi kepemimpinan nasional pada pemilu mendatang. Kita harus memastikan suksesi ini berjalan lancar, adil, damai, jujur, dan bermartabat.

Siapapun yang nanti terpilih, harus diberi mandat untuk memastikan masa depan bangsa sesuai dengan yang dicita-citakan. Demikian pula, mereka yang mendapat mandat harus menyadari bahwa kepemimpinan nasional adalah untuk semua elemen bangsa, bukan untuk kelompok atau golongan tertentu. Cita-cita Indonesia Emas 2045 bukanlah ilusi dan angan utopis. Dan, tahun 2024 menjadi masa penentu bagaimana arah ke depan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

————– *** —————–

Rate this article!
Tags: