RSUD Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo Raih Akreditasi Paripurna

RSUD Waluyo Jati Kraksaan raih akreditasi Paripurna.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kabupaten Probolinggo, Bhirawa
RSUD Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo berhasil meraih akreditasi bintang lima (Paripurna). Hal ini sebagai implementasi bahwa seluruh pelayanan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan telah memenuhi Standar Mutu Layanan sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan RI.

Kegiatan survei akreditasi RSUD Waluyo Jati Kraksaan dilaksanakan bersama Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna (LARS DHP) dengan menggunakan metode daring dan luring yang diikuti oleh seluruh civitas RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

Plt Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan dr Shodiq Tjahjono, Kamis (27/4) mengaku sangat bersyukur atas diraihnya akreditasi Paripurna oleh RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

“Namun ini bukan akhir tetapi justru awal untuk betul-betul membuktikan akreditasi paripurna bukan hanya sekedar penilaian tetapi memang sdah menjadi tujuan dari pelayanan RSUD Waluyo Jati Kraksaan,” katanya.

Shodiq menjelaskan akreditasi menjadi komitmen dari pemilik dan pimpinan RSUD Waluyo Jati Kraksaan kepada masyarakat untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan bermutu sehingga masyarakat dapat memanfaatkan layanan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan dengan jaminan mutu dan keselamatan pasien.

“Keberhasilan RSUD Waluyo Jati Kraksaan dalam memperoleh hasil Paripurna ini semoga dapat menjadi penyemangat serta motivasi untuk semakin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” harapnya.

Menurut Shodiq, dari penilaian oleh LARS DHP memang ada beberapa yang perlu diadakan perbaikan-perbaikan. Kemudian ada beberapa yang mungkin perlu tindak lanjut ke depannya.

“Kita berharap dukungan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo sebagai pemilik rumah sakit bisa memberikan dukungan yang sepenuhnya terhadap apa yang kami lakukan. Serta dukungan yang terus menerus untuk kita selalu meningkatkan mutu pelayanan pasien dan jaminan keselamatan pasien,” tuturnya.

Hal tersebut sebagai upaya RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, terus menjaga mutu dan pelayanannya. Salah satunya dengan melakukan akreditasi. Tahun ini, akreditasi dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna (LARS-DHP). Tim surveyor telah menyurvei RSUD Waluyo Jati. Sebelum disurvei, proses akreditasi diawali dengan pengiriman data-data dan dokumen.

Survei akreditasi diawali pembukaan yang digelar di Ruang Pertemuan Ki Hadjar Dewantoro RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Dilanjutkan presentasi oleh Plt Direktur RSUD Waluyo Jati dr. Shodiq Tjahjono, M.Mkes. dan wawancara dengan surveyor. Terdiri dari dr. Syarifuddin Basri, Sp.OG(K), S.H.; dr. Ika Rahayu Susanti, MMRS.Dipl.Cibtac.; dan Himawati, S.Kep Ns.

Selanjutnya, masing-masing surveyor melakukan telusur lapangan. Meliputi tata kelola klinik (TKK) 1 dan TKK 2, serta tata kelola rumah sakit (TKRS). Dalam masing-masing telusur ada 23 poin yang dinilai oleh tiga surveyor berbeda. Di antaranya, IGD, ambulans, pendaftaran, poli TB, poli HIV, poli KB, laboratorium, radiologi, rawat inap, dan rekam medis. Serta, genset, IPAL, hingga perizinan.

Lebih lanjut Dokter Shodiq mengatakan, akreditasi ini sesuai Permenkes Nomor 12/2020. Harus dilakukan setiap 4 tahun sekali. Dalam rangka meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.

“Tahun 2017, kami mendapat akreditasi tingkat paripurna atau bintang lima karena pandemi Covid-19 diperpanjang. Akhirnya, tahun ini kami melakukan akreditasi,” katanya.

Menurutnya, akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu dan layanan rumah sakit. Serta, keselamatan pasien oleh lembaga akreditasi yang ditunjuk pemerintah mewakili masyarakat. Dalam akreditasi, surveyor melalukan telusur lapangan berdasarkan standar penilaian yang ditetapkan. “Hasilnya kami dapat paripurna lagi.

Selain rutin melakukan akreditasi, kata dr. Shodiq, RSUD Waluyo Jati juga terus mengembangkan mutu dan pelayanannya. Di antaranya, tahun ini akan mengembangkan intensive coronary care unit (ICCU), hemodialisis, dan unit stroke. Termasuk mendatangkan peralatan CT-scan 128 slice.

“Kemudian, yang sudah ada di sini akan kami tingkatkan lagi kapasitasnya,” jelasnya.

Ia menambahkan, sebagai rumah sakit tipe B, RSUD Waluyo Jati juga menargetkan menjadi rumah sakit madya pada 2027. Sesuai target Kemenkes RI, pada tahun itu di masing-masing kabupaten/kota harus memiliki satu rumah sakit madya.

“Oleh karena itu, fasilitas terus kami kembangkan. Seperti ICCU, unit stroke, dan hemodialisis untuk menuju ke sana,” tambahnya.(Wap.gat)

Tags: